MNC Lido City Resmi Jadi KEK, Diharap Bantu Pemulihan Ekonomi

MNC Lido City resmi mendapatkan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Hal tersebut dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69 Tahun 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Sep 2021, 17:20 WIB
Acara penyerahan PP No. 69 Tahun 2021 KEK MNC Lido City & Peresmian Pembangunan Lido World Garden, Rabu (8/9/2021) (Foto: MNC)

Liputan6.com, Jakarta MNC Lido City yang dimiliki PT MNC Land Tbk (KPIG) resmi mendapatkan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Hal ini setelah ada penyerahan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69 Tahun 2021 yang ditandatangani Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada 16 Juni 2021.

Penyerahan PP No 69/2021 terkait KEK MNC Lido City ini dilakukan oleh Deputi VI Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian Wahyu Utomo mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Penyerahan dilakukan berbarengan dengan peresmian Pembangunan Lido World Garden, Rabu (8/9/2021).

KEK Lido diharapkan bisa memulihkan perekonomian Indonesia setelah pandemi COVID-19. Lebih lanjut, Wahyu menyebutkan rencana investasi KEK Lido hingga 20 tahun mendatang mencapai Rp 32 triliun sekaligus menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 29 ribu orang, bahkan lebih untuk tenaga kerja tidak langsung.

Wahyu merincikan pelaksanaan investasi akan dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama (2021-2026) senilai Rp 14,2 triliun, tahap kedua (2027-2034) senilai Rp 5,8 triliun, dan tahap ketiga (2035-2040) senilai Rp 12 triliun.

Sejumlah proyek yang sedang dibangun, termasuk theme park ditargetkan bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Indonesia atau mancanegara hingga 63,4 juta orang sampai 2038. Jadi, potensi devisa yang masuk dari wisatawan mancanegara dan penghematan devisa yang keluar mencapai USD 4,1 miliar (Rp 58,5 triliun).

“Pemerintah terus berupaya meningkatkan efektivitas KEK di Indonesia dengan kebijakan fiskal yang kondusif bagi dinamika investasi, mempercepat implementasi cipta kerja dalam mencapai target pembangunan nasional, membangun akses infrastruktur KEK dan wilayah sekitarnya, serta membangun ketersediaan sumber daya manusia di sekitar wilayah KEK,” papar Wahyu.

Wahyu melanjutkan, “Pengembangan KEK Lido diharapkan juga menjadi instrumen pendorong daya saing Indonesia di tengah arah ekonomi global pascakrisis.”

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kota Hiburan

Acara peletakan batu pertama (ground breaking) untuk pembangunan Lido World Garden (Foto: MNC)

 Hary Tanoesoedibjo memaparkan KEK Lido memiliki konsep kawasan yang bersifat entertainment hospitality untuk wisatawan Indonesia ataupun asing. Harapannya, bisa menjadi kebanggaan nasional.

Lebih lanjut, KEK Lido adalah kota hiburan yang memiliki luas 3.000 hektar dan berlokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Beberapa proyek pengembangannya, antara lain lapangan golf dan country club, music and arts center, movieland, theme park, hotel, taman bunga, dan sebagainya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga menghadiri acara tersebut mengungkapkan kebahagiaannya. Pasalnya, MNC Lido City menjadi KEK pertama di Jawa Barat.

“Dengan adanya Lido City ini, kawasan Jawa Barat bagian Selatan yang selama ini tertinggal akan naik kelas menjadi setara. Rata-rata yang maju itu dari Jawa Barat Tengah ke Utara. Lapangan pekerjaan yang saya titipkan di wilayah ini bisa mencapai 30-60 ribu,” kata Ridwan.  

Tercatat sebelum COVID-19, wisatawan di Jawa Barat mencapai 50 juta orang. Dengan demikian, Ridwan berkomitmen untuk mengakselerasi pariwisata karena KEK Lido memiliki tingkatan kelas dunia sehingga berpotensi mendatangkan wisatawan asing.

Selain penyerahan KEK MNC Lido City, acara peletakan batu pertama (ground breaking) untuk pembangunan Lido World Garden juga dilakukan. Lido World Garden adalah taman bunga seluas 17 hektar yang akan dihiasi berbagai tanaman langka Indonesia. Selain itu, taman tersebut juga akan dilengkapi berbagai arsitektur dan budaya bersejarah untuk mengedukasi pengunjung.

“Konsepnya meniru di Dubai seperti magical garden yang sangat luar biasa. Kami mencoba untuk menghadirkannya di Indonesia. Mudah-mudahan tahun depan bisa dibuka,” tambah Hary.  

Reporter: Shania

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya