Risiko COVID-19 Gejala Berat Intai Pasien Obesitas Semua Usia

Obesitas merupakan penyakit komorbid yang membahayakan pasien COVID-19

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 09 Sep 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi Obesitas Jadi Faktor Risiko COVID-19 Gejala Parah. (dok. Jarmoluk/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Obesitas atau kegemukan dapat berdampak buruk pada kesehatan. Bahkan, di masa pandemi COVID-19, obesitas dapat menjadi faktor risiko yang memperparah keadaan pasien.

Seperti disampaikan pulmonolog dari Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Efriadi. Menurutnya, pada pasien dengan masalah berat badan, reseptor atau tempat melekatnya virus Corona cukup banyak atau lebih banyak ketimbang orang yang tidak obesitas.

“Sederhananya, virus Corona yang menempel pun jadi lebih banyak. Artinya reaksinya akan lebih cepat,” ujar Efri kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, (8/6/2021).

Efri, menambahkan, masalah kesehatan pada orang dengan masalah berat badan tidak hanya terkait obesitasnya saja. Pada orang obesitas, umumnya ada penyakit penyerta atau komorbid lain.

“Kalau orang dengan obesitas biasanya masalahnya bukan hanya dengan obesitas, ada penyakit penyertannya. Seperti masalah hipertensi, kolesterol, diabetes, dan penyakit lainnya,” katanya.


Penyakit Penyerta

 

Walau demikian, COVID-19 pada orang yang murni obesitas tanpa komorbid juga tetap dapat jadi masalah apalagi jika sampai dirawat di rumah sakit.

“Tentunya dengan kondisi obes biasanya bernapas aja susah kan, apalagi jika kena parunya, bisa lebih susah lagi bernapas.”


Berlaku pada Semua Usia

Risiko COVID-19 gejala parah tidak hanya berlaku pada orang obesitas dari golongan usia tua saja, melainkan dari berbagai tingkat usia.

“Dari seluruh tingkatan usia, kita sempat ketemu pasien COVID-19 dengan obesitas dari usia muda sekitar 23 tahun dan gejalanya berat.”

Bahkan, pemuda obesitas tersebut sempat dipasang ventilator kemudian dirujuk ke rumah sakit rujukan COVID-19, tambahnya.

“Jadi, obes itu bukan hanya pada orang tua saja yang bermasalah, bagi usia muda pun ketika obes bermasalah.”

Efri pun berpesan, bagi teman-teman yang memiliki masalah berat badan tetap harus melaksanakan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Hindari kerumunan, kalau tidak ada sesuatu yang mendesak enggak usah keluar dulu. Kurangi juga mobilitas, kalau acara bepergian tidak terlalu penting sebaiknya ditunda dulu.”

“Yang tak kalah penting, lakukan pola hidup sehat, tidur cukup, makan makanan bergizi, olahraga disesuaikan kemampuan, dan jaga kondisi mental,” tutupnya.      


Infografis Obesitas

Arya Permana, salah satu contoh kasus obesitas yang mengkhawatirkan (liputan6.com/Tri yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya