Review Samsung Galaxy Buds2: TWS Berdesain Kasual dengan Audio yang Sensual

Berikut pengalaman dan penilaian Tekno Liputan6.com terhadap Samsung Galaxy Buds2 yang baru dirilis beberapa waktu lalu.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 10 Sep 2021, 17:00 WIB
Samsung Galaxy Buds2 (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Liputan6.com, Jakarta - Meski diperkenalkan bersamaan, gaung Galaxy Buds2 mungkin memang tak seterdengar perangkat-perangkat utama Samsung seperti Galaxy Z Fold3, Galaxy Z Flip3, atau bahkan Galaxy Watch4.

Namun sebagai seseorang yang cinta musik, tentu saya cukup penasaran dengan Samsung Galaxy Buds2

Sejujurnya, saya bukan pengguna TWS nirkabel dan tidak pernah menggunakan headset canggih semacam ini. Namun karena rasa penasaran itu tadi, jatuhlah Galaxy Buds2 ke tangan saya membuat saya makin bersemangat meski hanya dua pekan saja.

Saya bisa bilang True Wireless Stereo (TWS) ini punya kualitas yang "bertaji" setelah pemakaian selama dua pekan terakhir. Berikut ini ulasan Tekno Liputan6.com terhadap TWS ini.

Desain

Berawal dari charging case Galaxy Buds2, saya membayangkan sebuah kencan romantis, di mana kamu berlutut di depan pasangan, mengeluarkan sebuah kotak putih lalu membukanya dan terdapatlah Galaxy Buds2 di dalamnya.

Ya, itulah yang saya pikirkan setiap kali akan membuka casing charger mirip kotak cincin dari Galaxy Buds2 yang berukuran 50 x 27,8 x 50,2 milimeter itu.

Galaxy Buds2 memang memiliki tampilan glossy yang solid, namun masih bisa tampil kasual.

Untuk Galaxy Buds2 yang saya jajal sendiri memiliki varian warna putih. Earbud-nya sendiri berukuran 17,0 x 20,9 x 21,1 milimeter berat 5 gram.

Samsung Galaxy Buds2 (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

TWS ini memiliki ukuran yang meski nyaman secara pemakaian, tapi menurut saya sedikit nanggung dari sisi bentuk. Bentuknya mirip dua buah biji yang tidak terlalu besar tapi juga tidak kecil-kecil amat. Lebih cenderung tebal.

Sementara untuk charging case-nya yang menurut saya mirip kotak cincin itu dilengkapi colokan USB Type C. Desainnya sederhana tapi memiliki kesan yang kokoh.

Meski yang saya gunakan varian putih, namun baik charging case maupun earbuds-nya belum menunjukkan tanda-tanda baret atau kotor setelah hampir dua pekan pemakaian.

Dalam kemasannya, Samsung Galaxy Buds2 menyediakan tiga pasang tip yang memiliki ukuran berbeda. Saya sendiri memilih menggunakan ukuran yang paling besar demi menjaga kesehatan telinga saya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Fitur

Samsung Galaxy Buds2 saat dipasangkan dengan aplikasi Galaxy Wearable (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Dalam menggunakan Galaxy Buds2, kamu disarankan memasang aplikasi Galaxy Wearable jika ingin menikmati semua fiturnya, serta melihat status baterai perangkat.

Selain itu, lewat Galaxy Wearable, kamu akan lebih mudah menemukannya apabila tiba-tiba earbud-nya raib dari pandangan.

Menggunakan fitur "Find My Earbud", perangkat itu akan mengeluarkan suara cuitan yang perlahan-lahan semakin keras apabila masih tersambung dengan Bluetooth.

Salah satu fitur yang bisa digunakan lewat aplikasi tersebut adalah Earbud Fit Test, yang memungkinkan pengguna menyesuaikan posisi TWS sesuai dengan ukuran telinga.

Galaxy Buds2 juga disebut memiliki IPX2 untuk membuatnya lebih terlindungi terhadap air dan keringat, sehingga cocok untuk dipakai berolahraga.

Namun saya tidak mencobanya untuk olahraga di luar ruangan karena alasan mager dan masih pandemi. Meskipun begitu, dipakai untuk menemani rebahan pun perangkat ini masih cukup nyaman.

Lewat Galaxy Wearable, kamu bisa menemukan tiga mode Noise Controls untuk Galaxy Buds2 yaitu Active Noise Cancelling (ANC), off atau mati, serta Ambient Sound.


Menjajal Active Noise Cancelling

Samsung Galaxy Buds2 (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Saya bisa bilang dengan harga Rp 1,7 jutaan, mode Active Noise Cancelling/ANC-nya lumayan mengagumkan dan nyaris membersihkan semua suara yang mungkin mengganggu saat kamu sedang asyik mendengarkan musik.

Tanpa ANC-pun, Galaxy Buds2 sudah cukup aman dari suara keras yang bisa mengganggu selama menggunakan perangkat tersebut.

Namun, ANC memungkinkannya untuk lebih menyaring gangguan yang masuk, sehingga nyaris tidak terdengar sama sekali. Memang tidak 100 persen hilang, tapi jauh signifikan bila dibandingkan saat fitur ANC mati.

Sementara, fitur Ambient Sound memungkinkan pengguna untuk "tetap terhubung" dengan suara-suara di sekitarnya. Jadi, suara di sekitar pengguna akan bisa terdengar meski TWS masih aktif.

Fitur ambient sendiri bisa disetel ke tiga mode yaitu high, medium, dan low. Masing-masing mode akan mengatur seberapa keras suara lingkungan di sekitar Anda yang masih bisa masuk ke telinga.

Samsung Galaxy Buds2 (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Untuk equalizer, saya sendiri tidak menggunakan setelan macam-macam. Mode normal menurut saya keluaran audionya sudah cukup sensual (enak dinikmati).

Sementara untuk bass boost menurut saya cukup memberikan sedikit "tendangan" pada bass meski masih cukup lembut di telinga.

Namun jika ingin lebih lembut lagi meski tetap ada sedikit efek nge-bass, kamu bisa memilih equalizer "Soft."

Equalizer lain yang bisa kamu gunakan sesuai keinginan adalah "Dynamic," "Clear," dan "Treble boost." Equalizer yang terakhir akan membuat genjrengan gitar menjadi lebih tajam meski suaranya jadi lebih kecil.

Apabila bermain game, ada baiknya menyalakan Game Mode saat menggunakan Galaxy Buds2. Suara yang terdengar di telinga akan lebih mantap ketimbang bermain dengan mode biasa.

Kamu bisa mendengarkan perpindahan suara dari kiri ke kanan dengan lebih mulus, seakan suara tersebut berada di dalam kepala kamu dengan Game Mode.

Untuk menelepon, suara yang terdengar dari Galaxy Buds2 baik pada penerima dan orang yang membuat panggilan pun terdengar jelas, begitu pula untuk merekam suara.

Beberapa fitur lain yang tersedia seperti membaca notifikasi dari ponsel saat memakai earbud, serta penggunaan suara ambient saat panggilan.


Ketahanan Baterai

Samsung Galaxy Buds2 (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Untuk baterai, Galaxy Buds2 memiliki kapasitas baterai standar 58mAh. Jika tidak dipakai terlalu sering, mungkin kamu akan baru benar-benar kehabisan baterai sekitar satu atau dua hari pemakaian.

Bersama dengan charging case, Galaxy Buds2 bisa diisi penuh hingga 100 persen dalam waktu sekitar dua jam, dengan kondisi awal baterai earbud terisi 90-an persen dan baterai case sekitar 10 persen.

Saya lalu mencoba menghitung sejauh mana baterai tersebut bisa berkurang saat digunakan untuk pemakaian hingga 40 menitan.

Saya mendengarkan lagu "Is There Still Anyting That Love Can Do" dan "Grand Escape" dari Radwimps di Spotify yang berdurasi masing-masing 6.54 menit dan 5.39 menit.

Lalu mendengarkan lagi lagu band saya sendiri, GMP, di Soundcloud yang berjudul "Chained" dengan durasi 3.28 menit, ditambah menonton film 20 menitan. Dari 100 persen daya, ia baru berkurang menjadi 88 persen.

Samsung sendiri menyebutkan bahwa perangkat ini memiliki ketahanan baterai hingga 5 jam saat digunakan, dan 15 jam lagi dengan casing yang terisi penuh.


Yang Tidak Saya Suka

Samsung Galaxy Buds2 (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Jika dari tadi kamu merasa saya banyak memuji-muji Galaxy Buds2 seakan ia sempurna tanpa celah. kamu salah! Ada beberapa hal yang kurang saya suka dari perangkat ini.

Pertama, pada dasarnya saya memang bukan pecinta TWS dengan model tip silikon. Jadi jika saya memakainya terlalu lama, rasanya jadi kurang nyaman di telinga. Namun, kalau soal itu tampaknya setiap orang memiliki preferensi yang berbeda-beda.

Kedua, entah mengapa ada saat-saat di mana fitur Touch Controls-nya terasa terlalu sensitif. Namun ada juga saat ia kurang responsif--meski terlalu sensitif yang lebih sering saya alami.

Sebagai informasi, untuk memainkan atau menyetop lagu, kamu bisa mengetuknya sekali. Ketuk dua kali untuk memainkan lagu berikutnya, dan ketuk tiga kali untuk memainkan lagu sebelumnya.

Sementara, mengganti noise control bisa dilakukan dengan menyentuh dan tahan permukaan earbud, baik di kiri atau kanan.

Jadi, ketika saya ingin membetulkan posisi earbud di telinga saat lagu masih berputar, saya malah tanpa sengaja menghentikan lagunya atau malah memindahkannya ke track berikutnya.

Entah karena saya yang tidak terbiasa dengan fitur semacam itu, atau memang permukaan TWS yang bundar dan agak licin itu membuat saya jadi kesulitan menemukan posisi sensor yang tepat.

Inilah yang membuat saya memutuskan untuk lebih sering memakainya tanpa mengaktifkan touch control.


Kesimpulan

Samsung Galaxy Buds2 (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Kesimpulannya, Galaxy Buds2 cocok bagi kamu yang memang mencari TWS dengan desain yang tidak norak, kasual, tapi punya kualitas bagus di sisi luar dan dalam.

Tentunya apa yang saya tulis di atas merupakan pengalaman pribadi dalam menggunakan Galaxy Buds2.

Setiap orang mungkin punya preferensi yang berbeda-beda, sehingga lebih tahu akan kebutuhannya masing-masing.

(Dio/Isk)


Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya