5 Tips Jaga Keamanan Akun Bank Digital

Berikut ini adalah lima tips untuk menjaga keamanan akun bank digital.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 09 Sep 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi bank digital. Clay Banks/Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Era sistem bank digital saat ini tidak dimungkiri telah menawarkan kemudahan bagi para nasabah. Namun perlu diingat, dengan kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan, nasabah tetap perlu menjaga keamanan akun miliknya.

Hal ini penting mengingat aksi para fraudster yang mengincar akun nasabah terus berkembang metodenya. Bahkan, tidak jarang metode yang digunakan untuk mengambil alih akun nasabah berubah dan kian mutakhir.

Untuk itu, 4 bank, yakni BTPN, blu by BCA Digital, BCA, BNI bersama dengan Twitter Indonesia yang baru saja meluncurkan kampanye edukasi #DatamuRahasiamu membagikan tips untuk menjaga keamanan akun nasabah. Apa saja? Simak poin-poin berikut ini.

1. Pantau Aktivitas di Aplikasi

Menurut Digital Banking Head Bank BTPN, Irwan Tisnabudi, salah satu penting yang perlu diketahui nasabah adalah mengecek notifikasi yang diterima di aplikasi perbankan. Lewat notifikasi yang diberikan, nasabah dapat mengetahui kondisi dari akun miliknya.

"Di aplikasi Jenius itu, kami punya push notification dan email. Itu menjadi salah bentuk notifikasi apabila memang misalnya ada aktivitas mencurigakan, mereka bisa melihat dari notifikasi," tutur Irwan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tips Lainnya

Nasabah duduk di bawah layar layanan digital Banking BTPN bernama Jenius di Jakarta, Jumat (26/1). Nasabah di Indonesia kini lebih membutuhkan layanan digital yang disediakan perbankan sejalan dengan mobilitas yang makin tinggi (Liputan6.com/Angga Yuniar)

2. Siapkan Password dan PIN yang Tidak Mudah

Senior Vice President Bisnis Digital BNI Rian Eriana Kaslan menuturkan, hal lain yang tidak kalah penting adalah menyiapkan PIN atau password yang sedikit rumit. Langkah ini penting untuk menjaga keamanan akun nasabah.

"Jika cari PIN atau password yang gampang, kalau dipikir lagi kan berarti sama saja fraudster juga bisa menebaknya. Jadi, untuk menjaganya perlu effort dari kita semua, seperti pembuatan PIN dan password yang tidak gampang," ujarnya

3. Selalu Update

Head of Marketing & Communication BCA Digital Duardi Prihandiko menuturkan, hal lain yang juga tidak kalah penting adalah selalu memperbarui informasi maupun pengetahuan soal modus fraud yang berkembang. Informasi itu bisa diperoleh dari kanal-kanal resmi masing-masing bank.

"Selalu update, follow media sosial kami untuk mengetahui informasi terkini. Kita haru belajar terus karena metode penipuan itu berubah-ubah, tambah sophisticated. Ini penting sebagai upaya memproteksi milik kita," tuturnya.

 


4. Pastikan Cari Informasi di Kanal Resmi Bank

Senior Vice President Marketing Communication BCA Norisa Saifuddin mengatakan social engineering menjadi salah satu modus yang banyak digunakan untuk mengambil alih akun nasabah.

Untuk itu, nasabah harus peka apabila ada pihak yang mengaku dari bank menghubunginya, termasuk selalu mengakses informasi dari akun resmi milik bank.

Terlebih, Norisa menuturkan, ada beberapa fraudster yang membuat situs web palsu untuk menjebak korbannya. Karenanya, penting untuk selalu mengetahui situs resmi bank maupun channel touchpoint resmi bank.

"Kita sebagai nasabah harus mengenali apakah pihak yang menghubungi apakah benar ini asli. Kita harus waspada dan peka, sebab ada critial moment untuk take over akun kita. Dia bisa minta OTP, kartu ATM, bahkan data lain. Jangan berikan, karena itu yang mereka inginkan," ujarnya menjelaskan.


5. Tetap Waspada dan Teliti

Ilustrasi main hp (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Sementara itu peneliti keamanan siber Teguh Aprianto mengatakan, nasabah juga harus selalu waspada, karena dengan adanya sejumlah kebocoran data yang terjadi, tidak tertutup kemungkinan kita salah satunya.

Untuk itu, selalu waspada apabila suatu saat ada upaya dari fraudster memanfaatkannya untuk mengambil alih akun nasabahnya.

"Patokannya cuma satu, pihak bank tidak pernah meminta data pengguna. Jadi, ketika ada pihak lain yang meminta data, patut dicurigai. Selain itu, kita juga perlu waspada dan teliti karena interaksi tidak hanya dilakukan via telepon, tapi juga WhatsApp dan media sosial. Untuk itu, pastikan selalu berhubungan dengan akun bank yang terverifikasi," ujarnya.

(Dam/Tin)


Infografis Tentang Perbankan

INFOGRAFIS: Deretan Bank yang Pernah Dibobol Karyawannya (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya