Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan merevisi target kinerja 2021 baik dari kontrak baru hingga pendapatan. Hal itu seiring pandemi COVID-19 mempengaruhi operasional perseroan.
Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Tbk, Ade Wahyu menuturkan, pandemi COVID-19 yang terjadi cukup menantang. Perseroan yang prediksi pandemi COVID-19 akan melambat pada 2021 tetapi Juni-Juli 2021 alami lonjakan kasus COVID-19. Oleh karena itu, perseroan pun berencana revisi kinerja.
Advertisement
"Sedang membahas revisi RKB asumsi-asumsi yang memang cukup banyak terjadi perubahan. Jadi masih di proses internal. Secara target kontrak baru tadi bisa tumbuh 100 persen mungkin hanya tumbuh 20-27 persen,” ujar dia saat paparan publik live 2021, Rabu (8/9/2021).
PT Wijaya Karya Tbk menargetkan kontrak baru Rp 40,1 triliun. Hingga kini, realisasi kontrak baru sekitar Rp 12 triliun-Rp 13 triliun. Kontrak baru tersebut berasal dari Bandara Kendiri, proyek dari Kementerian PUPR dan pembangunan gedung. Selain itu, PT Wijaya Karya Tbk juga mengerjakan rumah sakit penanganan COVID-19.
"RS darurat di Tanjung Duren, RS Haji, Wisma Atlet. (Kontrak baru-red), tumbuh kurang sekitar 20-27 persen,” ujar perseroan.
Selain itu, perseroan juga merevisi pendapatan dari target tumbuh 78 persen menjadi 20-25 persen. Laba bersih yang diprediksi tumbuh 300 persen menjadi tumbuh 20 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Semester I 2021
PT Wijaya Karya Tbk mencatat pendapatan bersih turun 5,13 persen dari Rp 7,13 triliun pada semester I 2020 menjadi Rp 6,76 triliun pada semester I 2021.
Laba bersih perseroan merosot menjadi Rp 136,09 miliar pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 324,74 miliar. Total liabilitas perseroan turun dari Rp 51,45 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp 45,80 triliun pada Juni 2021.
Total ekuitas naik dari Rp 16,65 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp 16,76 triliun. Dengan demikian, total aset menjadi Rp 62,59 triliun pada Juni 2021. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 7,56 triliun pada Juni 2021.
Advertisement