Emiten RS Sarana Meditama Metropolitan Bakal Akuisisi 66 Persen Saham RSGK

PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk sedang tahap negosiasi untuk akusisi 66 persen saham PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK).

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Sep 2021, 20:07 WIB
Ilustrasi rumah sakit/dok. Unsplash Insung Yoon

Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), pengelola RS Omni akan akuisisi 66 persen saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/9/2021), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk sedang tahap negosiasi untuk akusisi 66 persen saham PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK).

RSGK memiliki kegiatan usaha dalam bidang pelayanan kesehatan dan mengelola rumah sakit dengan beberapa syarat pendahuluan yang harus dipenuhi terlebih dahulu dalam rencana akuisisi.

Perseroan menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi sebagaimana termasuk dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan.

Dengan akuisisi ini perseroan memperluas kegiatan usaha pelayanan kesehatan SAME di Indonesia. SAME, suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang layanan kesehatan yang berkantor pusat di Jakarta Timur.

“Rencana akuisisi ini akan memperluas kegiatan usaha SAME dalam bidang pelayanan kesehatan dengan membangun dan mengelola rumah sakit di Indonesia,” tulis perseroan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Saham RSGK Melonjak 25 Persen pada Perdagangan Perdana di BEI

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

PT Kedoya Adyaraya Tbk baru mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 8 September 2021 di papan utama.

Perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas rumah sakit swasta ini menawarkan 185.940.000 saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dari portepel perseroan dengan nilai nominal Rp 200. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

Harga saham perdana yang dipatok sebesar Rp 1.720 per saham. Sehingga total dana yang diperoleh dari IPO sebesar Rp 319,81 miliar. Dana dari IPO ini akan dialokasikan sekitar 14 persen untuk pengembangan RS Grha Kedoya, sekitar 45 persen untuk pinjaman ke Sinar Medika Sejahtera (SMS), dan sisanya akan dialokasikan untuk pinjaman kepada Sinar Medika Alam Sutera.

Perseroan telah menunjuk PT Buana Capital sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Perseroan sebagai perusahaan tercatat ke-35 di BEI.

Berdasarkan data RTI, pemegang saham perseroan per 8 September 2021 antara lain Medikatama sebesar 40 persen, PT Bestama Medikacenter Investama sebesar 22 persen, PT United Gramedo sebesar 18 persen dan masyarakat 20 persen.

Pada pencatatan perdana, saham RSGK melonjak 25 persen ke posisi Rp 2.150 per saham. Saham RSGK dibuka naik Rp 135 menjadi Rp 1.855 per saham. Saham RSGK berada di level tertinggi Rp 2.150 dan terendah Rp 1.820 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.548 kali dengan volume perdagangan 31.963. Nilai transaksi Rp 6,7 miliar.


Gerak Saham SAME

Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, saham SAME turun 5,74 persen ke posisi Rp 575 per saham. Saham SAME dibuka naik lima poin ke posisi Rp 615 per saham.

Saham SAME berada di level tertinggi Rp 615 dan terendah Rp 570 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.532 kali dengan volume perdagangan 747.912 dan nilai transaksi Rp 43,9 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya