Liputan6.com, Jakarta Tiap 8 September diperingati sebagai Hari Literasi Internasional. Bertepatan dengan perayaan tersebut, sekolah interkultural dan pionir STEAM Sampoerna Academy merilis buku elektronik untuk anak berjudul Elidi and The Ancestor's Garden.
Menariknya, karya tulis tersebut merupakan kolaborasi dari siswa dari usia yang berbeda dan guru Sampoerna Academy untuk menjawab tantangan meningkatkan literasi dan minat baca di kalangan generasi muda Indonesia. Buku Elidi and The Ancestor's Garden bisa dibaca siapapun secara gratis melalui laman resmi Sampoerna Academy.
Baca Juga
Advertisement
Buku ini tersedia dalam tiga bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin. Penulis buku ini ada tiga orang siswa yaitu, Cassie Florentine Basuki (7) siswi Sampoerna Academy BSD, Victoria Elizabeth (10) dari Sampoerna Academy Medan, dan Charlie Wijaya Zhang (15) dari Sampoerna Academy L'Avenue Jakarta.
Dalam Indeks Aktivitas Literasi Membaca (Alibaca) Kemendikbud 2019, rata-rata indeks Alibaca nasional masih tergolong rendah, yaitu 37,32 persen. Dua dimensi terendah, yaitu Dimensi Akses dan Budaya.
Sedangkan, Dimensi Alternatif menunjukkan rata-rata pengakses internet di rumah (termasuk browsing, chatting, dan akses media sosial) pada penduduk Indonesia usia 5 tahun ke atas berada di 95,25 persen. Data tersebut sebenarnya menunjukkan peluang besar dalam menumbuhkan tingkat literasi pada generasi muda dengan menyediakan buku pilihan menarik dan edukatif yang mudah diakses secara online.
"Kami berkomitmen untuk mewujudkan generasi masa depan berkualitas melalui pendidikan terbaik. Kami meyakini bahwa literasi menjadi salah satu fundamental penting dalam menjalankan misi tersebut. Oleh karena itu, tahun ini kami menggelar “Literacy Festival” dengan cara yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya," terang Head of English Department Sampoerna Academy Schools Adelina Holmes dalam konferensi pers virtual, Rabu, 8 September 2021.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Festival Literasi
Peluncuran buku Elidi and The Ancestor’s Garden menjadi salah satu terobosan dalam festival literasi yang digelar selama bulan September, lanjut Adelina. Ia menyampaikan bahwa karya kolaborasi antara siswa dan guru itu juga sebagai dorongan untuk menanamkan budaya literasi sejak dini.
Bukan hanya minat membaca, tetapi juga menulis yang menjadi bagian dari literasi. "Buku ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan akan pilihan bacaan menarik dan berkualitas serta mendorong perkembangan kognitif dan bahasa pada anak-anak di rentang usia 6-12 tahun," harapnya.
Pendapat senada dikatakan Duta Baca Indonesia sekaligus Founder Rumah Dunia Heri Hendrayana Harris, alias Gol A Gong. Ia setuju bahwa pekerjaan rumah Indonesia bukan hanya meningkatkan minat baca anak-anak, tapi juga ketertarikan untuk menulis.
Advertisement
Literasi Jadi Modal Penting
"Saya sangat kagum melihat buku hasil karya para murid Sampoerna Academy. Bagi saya, upaya ini patut dicontoh dan diberi apresiasi tinggi. Pada dasarnya, literasi menjadi modal penting bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya dan mengejar cita-citanya," ucapnya.
Gol A Gong juga mengajak generasi Alpha dan Z ikut serta dalam festival literasi tersebut. Bertema 'Reading Open Doors', Literacy Festival diisi dengan berbagai rangkaian acara, seperti Literacy Club Read Aloud bersama komunitas Hello Library yang akan digelar pada 18 September 2021.
Ada juga donasi buku ke Rumah Dunia, serta kerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur. Adelina berharap, kegiatan Literacy Festival “Reading Open Doors” dan peluncuran buku untuk anak karya siswa Sampoerna Academy ini dapat menjadi semangat penggerak dalam menumbuhkan minat membaca sekaligus membuka akses bacaan berkualitas seluas-luasnya bagi generasi muda Indonesia.
Mekanisme Vaksinasi Covid-19 untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Advertisement