Kisah Haru di Balik Bantuan 200 Tabung Oksigen dari Kadin ke Sulbar

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyalurkan bantuan penanganan Covid-19 ke Sulawesi Barat berupa ratusan tabung oksigen.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 12 Sep 2021, 17:50 WIB
Kadin Sulawesi Barat menyerahkan bantuan tabung oksigen ke Pemprov Sulbar (Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Mamuju - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyalurkan bantuan penanganan Covid-19 ke Sulawesi Barat berupa ratusan tabung oksigen. Bantuan itu diberikan untuk mengatasi kelangkaan oksigen yang sempat terjadi di Sulawesi Barat beberapa waktu yang lalu.

Ketua Kadin Sulawesi Barat, Muh Taslim Tammauni menceritakan, niatan untuk memberi bantuan oksigen bagi penanganan Covid-19 muncul ketika salah seorang saudaranya terpapar dan membutuhkan bantuan pernapasan. Saat itu, ketersedian oksigen mengalami kelangkaan sehingga tidak tidak semua pasien mendapatkan oksigen.

"Adik saya dirawat di RSUD Regional Sulbar dengan bantuan oksigen, ketika kondisinya agak membaik, oksigen yang dia gunakan kami alihakan ke pasien lain yang lebih membutuhkan," kata Taslim di Mamuju, Rabu (08/09/2021).

Sejak saat itu, Taslim membulatkan tekad dan berusaha agar KADIN menyalurkan bantuan tabung oksigen ke Sulawesi Barat, sehingga semua pasien yang membutuhkan dapat terlayani. Usahanya berhasil, sebanyak 200 tabung oksigen disalurkan ke Sulawesi Barat untuk penanganan Covid-19.

"Bantuan ini kita bagi, 100 tabung untuk Pemprov Sulbar, 50 ke RS Bhayangkara dan 50 kita peruntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan," ujar Taslim.

Taslim berharap, bantuan yang diberikan oleh Kadin ini dapat bermanfaat bagi penanganan Covid-19 dan masyarakat di Sulawesi Barat. Ia juga mengatakan, bagi masyarakat yang sangat membutuhkan oksigen dapat mengambil langsung ke Kadin Sulawesi Barat.

"Kalau habis bisa kembali isi ulang, karena kita hidup ini tidak seperti batu, kita harus saling memberi, membantu dan berupaya agar kita semua tidak sakit dengan nawaitu yang baik," tegas Taslim.

Taslim berpesan agar kiranya masyarakat dapat mematuhi seluruh aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah utamanya mengenai penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19. Karena menurutnya, untuk terlepas dari pandemi ini, kedua hal itu wajib untuk ditaati oleh masyarakat.

"Untuk mendukung vaksinasi Covid-19, Inshaa Allah kita akan adakan mobil vaksinasi yang akan berkeliling di Sulbar," terang Taslim.

Simak juga video pilihan berikut:


Apresiasi Pemprov Sulawesi Barat

Kadin menyalurkan bantuan 200 tabung oksigen untuk Sulawesi Barat untuk penanganan Covid-19 (Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Enny Anggraeny Anwar memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kadin atas bantuan tabung oksigen yang diberikan. Menurutnya, bantuan itu datang pada saat yang tepat, karena Sulawesi Barat saat ini masih dalam kondisi kekurangan oksigen, dan hal itu tentu sangat membantu maayarakat.

"Dengan banyaknya bantuan oksigen ini segala permasalahah mengenai oksigen dapat kita atasi," ujar Enny.

Sedangkan, Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, drg Ahran Masdy mengatakan, bantuan tabung oksigen ini akan segera mereka salurkan ke enam kabupaten yang ada di Sulawesi Barat. Selain disalurkan, sebagian tabung oksigen akan disimpan jika sewaktu-waktu terjadi kejadian darurat.

"Masing-masing kabupaten 10 tabung, 30 tabung ke RSUD Regional dan 10 kita jadikan stok, jika sewaktu-waktu ada darurat kita bagikan," ujar Asran.

Asran menjelaskan, semua tabung harus disalurkan dengan cepat untuk mengantisipasi kebutuhan oksigen, kerena sewaktu-waktu kasus Covid-19 bisa saja terjadi lonjakan yang signifikan seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu.

"Tetapi ini juga tidak boleh kita lengah, kita harus tetap pada posisi siaga, jadi kapan kejadian kasus menanjak kita sudah siap dengan cadangan oksigen," jelas Asran.

Asran juga tak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk senentiasi menerapkan protokol kesehatan dalam berkegiatan sehari-hari. Ia juga mengajak masyarakat agar tidak ragu mengikuti vaksinasi, karena vaksinasi merupakan kepentingan bersama.

"Vaksinasi ini adalah program pemerintah pusat yang sampai ke daerah dalam rangka mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. Kalau kita sudah capai 70 persen yang tervaksin, maka penularan sudah dapat kita kendalikan," tutup Asran.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya