PPKM Diperlonggar, Jasa Marga Sebut Lalu Lintas Jalan Tol Meningkat

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menyatakan , lalu lintas jalan tol terkena dampak dari pandemi COVID-19 seiring pembatasan yang dilakukan.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Sep 2021, 23:45 WIB
Arus kendaraan yang melintasi Tol Dalam Kota, Jakarta, Kamis (29/7/2021). Jasa Marga menyebut volume lalu lintas kendaraan di tol turun sebesar 40,97 persen selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) optimistis bertahan dan kinerja alami pertumbuhan akan cepat pada 2021. Hal ini seiring pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dilonggarkan di sejumlah daerah.

Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga Tbk, Dwimawan Heru mengatakan, lalu lintas jalan tol terkena dampak dari pandemi COVID-19 seiring pembatasan yang dilakukan.

Pada saat pembatasan mulai dilonggarkan, peningkatan lalu lintas terjadi. Melihat hal terebut perseroan yakin dengan pertumbuhan bisnis jalan tol.

"Selama 2021, kalau di awal-awal pada saat PPKM, growth sudah cukup baik lalu lintas. Era pandemi turun Januari-Maret 2021 sebesar 15 persen terhadap lalu lintas sebelum pandemi COVID-19,” ujar dia saat paparan publik live 2021, Rabu (8/9/2021).

Ia menuturkan, kinerja agak berat pada saat PPKM darurat diberlakukan Juli 2021. "Agak berat PPKM darurat turun 40 persen pada Juli. Sekarang kurang hanya 23 persen pada Agustus 2021. September turun 12 persen dibandingkan sebelum pandemi COVID-19,” ujar dia.

Selain itu, Perseroan mengatakan, pendapatan tol hanya turun empat persen Untuk menjaga kinerja perseroan pada 2021, Corporate Finance Group Head PT Jasa Marga Tbk, Eka Setya Adrianto menyampaikan sejumlah pilihan strategi. Pertama, penyesuaian tarif tol. Kedua, efisiensi biaya untuk tingkatkan keuntungan. "Setiap satu persen berdampak terhadap profitabilitas,” kata dia.

Kemudian, perseroan juga pertimbangkan melakukan aset recycling.Hal tersebut telah dilakukan Jasa Marga pada semester I 2021 dengan lepas 14 persen saham di PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Belanja Modal 2021

Kendaraan melintasi Gerbang Tol Pondok Ranji di Tangerang Selatan, Banten, Senin (18/1/2021). PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan penyesuaian tarif tol lingkar luar Jakarta (JORR) seperti W2S, W2U, S, E, Ulujami-Pondok Aren, ATP, dan Bintaro Viaduct-Pondok Ranji. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) merealisasikan belanja modal Rp 2 triliun pada semester I 2021. Perseroan prediksi, penyerapan belanja modal mencapai Rp 5 triliun-Rp 7 triliun hingga akhir 2021.

Corporate Finance Group Head PT Jasa Marga Tbk, Eka Setya Adrianto menuturkan, belanja modal sudah direalisasikan Rp 2 triliun pada semester I 2021 dari rencana 2021 sebesar Rp 7 triliun. Penyerapan belanja modal ini dinilai lambat dari rencana awal lantaran pandemi COVID-19 dan perkembangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Prediksi akhir tahun Rp 5 triliun-Rp 7 triliun, bisa speed up tidak di lapangan dan pembebasan lahan,” ujar Eka saat paparan publik live 2021, Rabu (8/9/2021).

Perseroan juga melihat momentum tepat untuk divestasi proyek. Hal ini seiring perseroan tidak hanya melakukan deleveraging atau menurunkan utang tetapi juga optimalkan keuntungan.

"Kalau jual buru-buru harga tidak optimal. Melihat momentum tak hanya target develeraging tapi juga profit,” ujar Eka.

Perseroan juga mempertimbangkan kepemilikan tetap mayoritas meski melakukan divestasi ruas tol. "Proyek memaintain majority 50 persen. Optimalkan ruas Jasa Marga memiliki porsi saham cukup besar di anak perusahaan,” ujar dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya