Liputan6.com, Jakarta - Harga emas tergelincir ke level terendah dalam dua pekan pada perdagangan Rabu. Penurunan harga emas ini imbas penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi melebihi dorongan ke emas batangan dari kekhawatiran yang mendalam tentang pertumbuhan ekonomi global.
Dikutip dari CNBC, Kamis (9/9/2021), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen pada USD 1.792,27 per ounce, setelah turun menjadi USD 1.781,30. Ini menjadi level harga emas terendah sejak 26 Agustus.
Advertisement
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,3 persen pada level USD 1.793,5.
"Ini membuat frustrasi pasar emas bahwa meskipun ada beberapa penghindaran risiko yang lebih tajam di pasar minggu ini, pasar emas terjual," kata Jim Wyckoff, Analis Senior di Kitco Metals.
Kekhawatiran tentang perlambatan yang didorong oleh Covid-19 varian Delta dalam pertumbuhan ekonomi telah mengguncang ekuitas minggu ini, tetapi aliran ke emas telah dibatasi oleh imbal hasil obligasi yang lebih kuat dan kenaikan dolar AS yang telah membuat harga emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
"Kenaikan harga emas terbatas pada tahun 2021 meskipun tingkat rendah dan inflasi tinggi bukan pertanda baik untuk prospeknya dan kami melihat harga emas rata-rata USD 1.750 pada tahun 2022 karena aliran investasi turun lebih jauh," kata Societe Generale dalam sebuah catatan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Langkah The Fed
Presiden Bank Fed New York John Williams pada hari Rabu mengatakan bahwa mungkin tepat bagi Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) untuk mulai mengurangi laju pembelian asetnya akhir tahun ini jika ekonomi AS terus membaik.
Investor juga mengamati pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis untuk petunjuk apakah mungkin akan memutar kembali dukungan ekonomi.
Harga emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung naik di lingkungan suku bunga rendah. Sementara beberapa investor juga memandang logam sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus.
Di tempat lain, harga perak turun 1,2 persen menjadi USD 24,02 per ounce, platinum turun 1,7 persen menjadi USD 981,77 dan paladium turun 4,8 persen menjadi USD 2.259,23.
Advertisement