Cegah Kebakaran, Rutan Kelas I Depok Cek Hydrant dan Instalasi Listrik

Kebakaran di Lapas Tangerang menjadi pembelajaran dan evaluasi Rutan Kelas I Depok.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 09 Sep 2021, 11:15 WIB
Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kelas I Depok, Numan Fauzi melakukan pengecekan Apar di salah satu gedung Rutan Kelas I Depok. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran di Lapas Tangerang menjadi pembelajaran dan evaluasi Rutan Kelas I Depok. Saat melakukan pengecekan, ditemukan hydrant karatan dan Alat Pemadam Api Ringan (Apar) isinya telah berkurang.

Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kelas I Depok, Numan Fauzi mengatakan, Kakanwil Jawa Barat memerintahkan Rutan Kelas I Depok untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di Rutan. Bahkan, Kakanwil melakukan sidak dan meminta mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, seperti kebakaran.

“Perihal kejadian di Tangerang itu, pelajaran dan harus diantisipasi, jadi kita cek ke lapangan langsung memang masih banyak yang berantakan,” ujar Fauzi, Kamis (9/9/2021).

Fauzi menjelaskan, dari sidak tersebut masih ditemukan kabel perkantoran yang perlu dilakukan pembenahan, seperti di gedung satu dan gedung dua. Nantinya kabel tersebut akan dirapikan bagian rumah tangga.

“Nanti sama anak dalam lah yang bisa dan ngerti elektro dan instalasi,” ucap Fauzi.

Selain itu, lanjut Fauzi, pengecekan dilakukan di bagian pemadaman api, seperti hydrant dan Apar. Ditemukan hydrant yang sudah berkarat dan Apar yang isinya telah berkurangan hingga memasuki kadaluarsa.

“Kami akan berkoordinasi dengan Damkar terkait pengisian Apar dan hydrant di Rutan Kelas I Depok,” terang Fauzi.

Fauzi memastikan, untuk pasokan air di Rutan Kelas I Depok, dalam kondisi normal dan sumber air masih mencukupi. Namun terkait Apar, Rutan Kelas I Depok masih membutuhkan sejumlah Apar untuk mengantisipasi apabila terjadi kebakaran di Rutan.

“Kalau air stok kami cukup namun butuh persediaan belasan Apar,” ungkap Fauzi.

 


Over Kapasitas

Sejumlah keluarga korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang mendatangi RS Polri Kramat Jati di Jakarta, Rabu (8/9/2021). Keluarga korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang mendatangi Posko Ante Mortem untuk melaporkan kehilangan anggota keluarga mereka. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Fauzi mengakui, Rutan Kelas I Depok telah over kapasitas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Rutan Kelas I Depok dapat menampung 1.100 tahanan namun saat ini jumlah tahanan di Rutan Kelas I Depok mencapai sekitar 1.400 tahanan.

“Jadi kami over kapasitasnya mencapai 300 tahanan,” tutur Fauzi.

Fauzi mengatakan, walaupun sudah over kapasitas, Rutan Kelas I Depok masih dapat melakukan pembinaan kepada WBP. Namun, semenjak satu bulan Rutan Kelas I Depok telah melakukan mutasi tahanan ke Lapas maupun Rutan yang dinilai masih dapat menampung tahanan.

“Kita mutasi ke Lapas yang masih dapat menampung, kondisi saat ini sih masih layak, tapi kalau buat benar hidup sehat masih belum, masih belum proporsional,” pungkas Fauzi.

Berdasarkan data dari sistem data base pemasyarakatan Kanwil Jawa Barat, kapasitas Rutan Kelas I Depok mencapai 1.130 WBP. Berdasarkan data per September 2021, Rutan Kelas I Depok menampung 1.403 WBP. Jumlah tersebut meliputi 329 tahanan dewasa pria, empat tahanan dewasa perempuan. Untuk narapidana dewasa pria mencapai 1.044 orang, narapidana dewasa perempuan 24 orang, dan dua narapidana anak pria.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya