Liputan6.com, Jakarta Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Anggota Komite Penasihat Ahli ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization), Prof. DR. dr. Soedjatmiko, SpA (K) mengatakan bahwa masker adalah benteng pertama proteksi kesehatan manusia terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
"Virus akan selalu ada sepanjang masa. Untuk dapat hidup berdampingan dengan COVID-19, yang utama adalah virus jangan sampai masuk ke tubuh kita," kata pria yang karib disapa Prof Miko ini.
Advertisement
Salah satu cara agar virus tidak masuk ke dalam tubuh dengan menggunakan masker secara benar.
"Caranya dengan patuh protokol kesehatan, pakai masker dengan benar, jangan longgar, jangan melorot, harus menutup hidung, mulut dan dagu,” tegasnya dalam dialog virtual Media Center KPCPEN pada 7 September 2021.
Efektivitas masker dalam menghalangi virus mencapai 77-79 persen. Upaya perlindungan diri dengan menggunakan masker ini, akan semakin optimal jika dibarengi dengan menjaga jarak dan mencuci tangan.
Saat ini kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan nasional selama PPKM juga terus meningkat. Skor rata-rata kepatuhan memakai masker, misalnya, pada awal Juli berada di angka 7,72. Skor tersebut naik hingga 7,88 pada periode 20 Agustus-3 September 2021 menurut data Bersatu Lawan COVID.
Benteng Pertahanan Berikutnya Vaksinasi
Selain menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin, Prof Miko mengatakan benteng pertahanan berikutnya adalah vaksinasi. Ini adalah benteng pertahanan ketika virus terlanjur masuk ke dalam tubuh.
Vaksin mampu menurunkan risiko kesakitan bahkan kematian bila seseorang terpapar virus penyebab COVID-19. Oleh karena itu, setiap anggota masyarakat, khususnya dari golongan rentan, harus segera melakukan vaksinasi.
Advertisement