Sektor industri tetap menjadi motor penggerak perekonomian. Secara kuantitatif, industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian nasional yaitu 24% dari PDB nasional.
Demikian diungkapkan Menteri Perindustrian M.S Hidayat, di Jakarta, Jumat (7/12/2012).
Hidayat menyebutkan, pada triwulan III tahun 2012, industri pengolahan non migas terus mengalami peningkatan sebesar 7,27% (YoY), yang melanjutkan tren membaiknya kinerja industri pengolahan non migas seperti tahun 2011.
Dengan dicapainya pertumbuhan sebesar 7,27% tersebut, pertumbuhan industri non migas tidak saja lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan II 2012 (6,07%) tetapi juga lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan III 2011 yang mencapai 7,16% (YoY).
"Hal ini berarti pertumbuhan industri non migas kembali lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 6,17%," kata Hidayat.
Sementara itu, jika dilihat dari sektor-sektor utama yang menyumbangkan pertumbuhan ekonomi nasional, maka pada triwulan III-2012 sumber pertumbuhan ekonomi terbesar disumbangkan oleh sektor industri pengolahan, yaitu 1,62%. Diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran yang menyumbangkan pertumbuhan sebesar 1,02% dan sektor-sektor lainnya di bawah 1%.
Menurutnya, pencapaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai kebijakan dan upaya yang dilakukan pemerintah dalam penciptaan iklim usaha yang kondusif. Baik dalam bentuk penetapan berbagai regulasi, fasilitasi maupun penyediaan infrastruktur dalam rangka pengembangan industri.
"Untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan industri nasional yang cukup baik ini perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih strategis dalam rangka meningkatkan daya saing dan memotivasi dunia usaha," ungkapnya. (WIE/IGW)
Demikian diungkapkan Menteri Perindustrian M.S Hidayat, di Jakarta, Jumat (7/12/2012).
Hidayat menyebutkan, pada triwulan III tahun 2012, industri pengolahan non migas terus mengalami peningkatan sebesar 7,27% (YoY), yang melanjutkan tren membaiknya kinerja industri pengolahan non migas seperti tahun 2011.
Dengan dicapainya pertumbuhan sebesar 7,27% tersebut, pertumbuhan industri non migas tidak saja lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan II 2012 (6,07%) tetapi juga lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan III 2011 yang mencapai 7,16% (YoY).
"Hal ini berarti pertumbuhan industri non migas kembali lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 6,17%," kata Hidayat.
Sementara itu, jika dilihat dari sektor-sektor utama yang menyumbangkan pertumbuhan ekonomi nasional, maka pada triwulan III-2012 sumber pertumbuhan ekonomi terbesar disumbangkan oleh sektor industri pengolahan, yaitu 1,62%. Diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran yang menyumbangkan pertumbuhan sebesar 1,02% dan sektor-sektor lainnya di bawah 1%.
Menurutnya, pencapaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai kebijakan dan upaya yang dilakukan pemerintah dalam penciptaan iklim usaha yang kondusif. Baik dalam bentuk penetapan berbagai regulasi, fasilitasi maupun penyediaan infrastruktur dalam rangka pengembangan industri.
"Untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan industri nasional yang cukup baik ini perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih strategis dalam rangka meningkatkan daya saing dan memotivasi dunia usaha," ungkapnya. (WIE/IGW)