Seorang Buruh di Bone Bolango Tewas Terseret Arus Sungai Alo Saat Menyeberang

Seorang buruh di Kabupaten Bone Bolango, tergelincir dan terseret arus Sungai Alo saat memaksa menyeberang untuk sampai ke tempat kerja.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 10 Sep 2021, 11:00 WIB
Buruh Perusahaan di Bone Bolango Tewas Terseret Arus Sungai (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Buruh Perusahaan di Bone Bolango Tewas Terseret Arus Sungai (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Heri Inombi (40), seorang buruh di Kabupaten Bone Bolango, tergelincir dan terseret arus Sungai Alo di Kecamatan Bone Raya, saat ingin menyeberang. Peristiwa itu terjadi pada Kamis, (9/9/2021). Sempat hanyut terbawa arus beberapa jam, Heri kemudian ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jasad Heri ditemukan sekitar pukul 12.30 Wita dalam kondisi tanpa pakaian. 

Kapolsek Bone Raya IPDA Gendut Hartono saat dikonfirmasi mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 09.00 Wita. Saat itu, korban beserta 5 orang temannya ingin berangkat bekerja di PT Andara dengan menyeberangi Sungai Alo

Saat itu teman-teman korban mengurunkan niat menyeberang lantaran takut arus sungai yang deras. Namun korban tetap bersikeras ingin menyeberang untuk sampai ke tempat kerja.

"Saat nyeberang ia tergelincir langsung diseret arus," ungkap Gendut.

Teman-temannya saat itu tidak bisa berbuat banyak, derasnya arus sungai membuat mereka tak mampu memberikan pertolongan. Mereka hanya bisa berteriak meminta tolong kepada warga yang ada di lokasi. 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut:


Keluarga Menolak Autopsi

Gendut menambahkan, mendengar laporan tersebut, pihaknya langsung mendatangi TKP. Usai beberapa jam melakukan pencarian, akhirnya korban berhasil ditemukan di dekat SDN 2 Bone Raya, satu kilometer dari lokasi kejadian. 

"Kami langsung membawa jenazah itu ke Rumah Sakit Tombulilato untuk dilakukan pemeriksaan atau bedah mayat," tambahnya. 

Keluarga korban yang tidak menginginkan autopsi lantas membuat surat pernyataan keberatan, sehingga langsung membawa jenazah ke rumah duka di Desa Taludaa, Kecamatan Bone Bone, Kabupaten Bone Bolango. 

"Keluarga korban menolak untuk diautopsi," ungkapnya.

Gendut mengimbau warga untuk selalu waspada dan siaga mengantisipasi adanya bencana alam, baik itu tanah longsor maupun banjir.  Mengingat curah hujan di Provinsi Gorontalo saat ini sangat tinggi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya