Liputan6.com, Jakarta Limfoma adalah kanker yang dimulai di sistem getah bening. Maka dari itu, kanker ini sering pula disebut kanker kelenjar getah bening.
Kelenjar getah bening adalah jaringan dan organ yang memproduksi, menyimpan, dan membawa sel darah putih yang melawan infeksi.
Melansir laman resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kanker limfoma terbagi dalam dua jenis utama yakni:
-Limfoma Hodgkin, yang menyebar secara teratur dari satu kelompok kelenjar getah bening ke yang lain.
-Limfoma Non-Hodgkin, yang menyebar melalui sistem limfatik secara tidak teratur.
Baca Juga
Advertisement
“Limfoma Hodgkin dan limfoma Non-Hodgkin dapat terjadi pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa,” seperti dikutip dari cdc.gov, Kamis (9/9/2021).
Pria Lebih Berisiko
Kanker limfoma Non-Hodgkin menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia. Tidak seperti kebanyakan kanker, tingkat limfoma Hodgkin paling tinggi di antara remaja dan dewasa muda (usia 15 hingga 39 tahun) dan di antara orang dewasa yang lebih tua (75 tahun ke atas).
Orang kulit putih lebih mungkin mengalami kanker limfoma Non-Hodgkin daripada orang kulit hitam. Dari sisi jenis kelamin, pria lebih mungkin daripada wanita untuk mengidap kanker limfoma.
Advertisement
Penyebab Belum Diketahui
Para ilmuwan tidak sepenuhnya memahami semua penyebab limfoma, tetapi penelitian telah menemukan banyak faktor yang berkaitan, contohnya:
-Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) memiliki risiko lebih tinggi terkena limfoma.
-Virus lain, seperti virus Epstein Barr (virus herpes), juga telah dikaitkan dengan jenis limfoma tertentu.
-Orang yang terpapar radiasi pengion tingkat tinggi (seperti saat pengobatan kanker) memiliki risiko lebih tinggi terkena limfoma Non-Hodgkin.
-Riwayat keluarga telah dikaitkan dengan risiko limfoma Hodgkin yang lebih tinggi.
-Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahan-bahan tertentu dalam herbisida dan pestisida mungkin terkait dengan limfoma, tetapi para ilmuwan tidak tahu berapa banyak yang dibutuhkan untuk meningkatkan risiko pengembangan limfoma.
Gejala limfoma Hodgkin dan limfoma Non-Hodgkin termasuk pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di bagian tubuh tempat limfoma mulai tumbuh.
Gejala lain termasuk demam, keringat malam, merasa lelah, dan penurunan berat badan. Gejala ini juga bisa berasal dari kondisi lain.
Infografis Akar Bajakah dari Kalimantan Bisa Sembuhkan Kanker?
Advertisement