Liputan6.com, Skopje - Setidaknya 10 orang telah menjadi korban jiwa dalam kebakaran di rumah sakit COVID-19 di Makedonia Utara.
Potongan rekaman yang dibagiakan di media sosial memperlihatkan bangunan dilahap api dan asap hitam tebal mengepul ke udara di dekat jalan utama di kota Tetavo.
Melansir dari laman BBC, Kamis (9/9/2021), para petugas pemadam kebakaran memadamkan lautan api tersebut dalam waktu kurang dari 1 jam. Insiden terjadi pada hari Rabu (8/9), sekitar pukul 21:00 waktu setempat.
Baca Juga
Advertisement
Menteri Kesehatan, Venko Filipce, memperingatkan jumlah korban dapat meningkat.
"Ini adalah hari yang sangat menyedihkan," tulisnya di Twitter, ia menambahkan bahwa beberapa pasien telah dipindahkan darurat ke rumah sakit lain di ibu kota Skopje.
"Para dokter sedang berjuang untuk nyawa yang terluka," ujar Filipce.
Ia mendeskripsikan kebakaran tersebut sebagai kecelakaan yang mengerikan tetapi tidak memberi rincian lebih lanjut.
Wakil kepala pemadam kebakaran, Tetovo Saso Trajcevski, mengatakan bahwa api menyebar secara cepat di dalam bangunan setelah tabung oksigen meledak di kamar-kamar rumah sakit. Potongan video menunjukkan api menyembur melalui jendela di gedung-gedung portabel yang membentuk rumah sakit modular.
Meski tim pemadam kebarakan mencapai gedung dengan cepat, ia mengatakan bahwa banyaknya jumlah plastik berarti api sangat besar dan tak dipastikan berapa orang yang sedang dirawat di sana waktu itu.
"Ini adalah peristiwa yang benar-benar tragis," kata Perdana Menteri Zoran Zaev dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke Facebook, menambahkan: "Penyebab kebakaran akan ditentukan."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Keluhan Terhadap Standar Keamanan Rumah Sakit yang Tidak Memadai
Fasilitas itu dilaporkan telah dibangun tahun 2020 untuk merawat orang-orang yang sakit parah akibat COVID-19.
Makedonia Utara memiliki populasi sekitar dua juta orang dan dengan tingkat vaksinasi COVID-19 di bawah 30%, telah terjadi lonjakan kasus dan kematian baru-baru ini. Tetovo merupakan salah satu daerah yang paling terdampak.
Teuta Arifi selaku wali kota mengungkap penyesalannya untuk para korban yang dirawat di rumah sakit untuk perawatan COVID-19.
Satu spesialis penyakit menular, Zaklina Sopova, mengeluhkan fasilitas rumah sakit darurat yang dibangun tanpa standar keamanan yang memadai.
Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, Makedonia Utara telah melaporkan lebih dar 180 ribu kasus COVID-19 dan 6.153 kematian karena COVID-19 sejak awal pandemi.
Reporter: Ielyfia Prasetio
Advertisement