Liputan6.com, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menargetkan pertumbuhan laba bersih pada 2021 di kisaran 15 persen hingga akhir tahun.
Direktur Keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Leonard mengatakan, target tersebut merujuk pada kondisi Perseroan yang lebih siap dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak tahun lalu.
Advertisement
Di sisi lain, Leonard mengatakan dari sisi permintaan juga kian meningkat. Seiring kesadaran konsumen akan kesehatan yang tumbuh selama pandemi.
"Covid-19 telah mengubah gaya hidup masyarakat menjadi lebih sadar akan kesehatan. Hal ini membawa katalis positif bagi SIDO. Kami melewati setiap tantangan di tahun 2020. Di mana lebih menantang dibandingkan tahun 2021," kata dia dalam public expose live, Kamis (9/9/2021).
Pada 2021, Perseroan lebih optimis karena telah berpengalaman di sepanjang tahun lalu. Didukung dengan tim yang sigap, diyakini akan membawa SIDO ke level yang lebih tinggi.
"Oleh karena itu, kami meningkatkan guidance pertumbuhan laba bersih tahun ini menjadi di atas 15 persen," kata dia.
Sepanjang semester I 2021, Perseroan meraup penjualan Rp 1,65 triliun pada semester I 2021. Realisasi penjualan ini tumbuh 13,36 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,45 triliun.
Dari raihan itu, Perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 21,31 persen menjadi Rp 502 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 413,79 miliar.
"Kami bisnis yang resilience. Dengan atau tanpa pandemi, bisnis kami akan tetap tumbuh. Jadi kami yakin 2021 kita bisa melampaui jauh dari target yang sudah ditetapkan," tandasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham SIDO
Pada penutupan perdagangan Kamis, 9 September 2021, saham SIDO naik 1,28 persen ke posisi Rp 790 per saham. Saham SIDO dibuka stagnan di posisi Rp 780 per saham.
Saham SIDO berada di level tertinggi Rp 790 dan terendah Rp 775 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 5.045 kali dengan volume perdagangan 96.045. Nilai transaksi Rp 7,5 miliar.
Advertisement