Apa Itu Kampus Cerdas? Ini Kata Guru Besar ITB

Prinsip-prinsip kampus cerdas dibuat untuk mendukung teknologi yang terus berkembang tanpa menghilangkan asas pemanfaatan sumber daya sekitar di dalam lingkungan universitas.

oleh M Hidayat diperbarui 10 Sep 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi Ekosistem Cerdas, Ekosistem Pintar, Kota Cerdas, Kampus Cerdas. Kredit: Tumisu via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen beberapa kampus di Indonesia tengah berupaya agar instansi mereka semakin akrab dengan teknologi lewat penerapan prinsip-prinsip smart campus alias kampus cerdas.

Secara umum, kampus cerdas dapat dimaknai sebagai lingkungan fisik atau digital di mana manusia dan sistem yang mendukung teknologi saling berinteraksi untuk menciptakan pengalaman lebih mendalam bagi mahasiswa dan para pengajarnya.

Prinsip-prinsip kampus cerdas dibuat untuk mendukung teknologi yang terus berkembang tanpa menghilangkan asas pemanfaatan sumber daya sekitar di dalam lingkungan universitas.

Belum lama ini Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas (APIC) menyelenggarakan Riset Transformasi Digital dan Kampus Cerdas Indonesia 2021. Kegiatan ini dibuka dan diresmikan oleh Prof. Ir. Nizam, Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dikti Kemendikbud). 

Ketua Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas Prof. Suhono H. Supangkat mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kontribusi APIC dalam mendukung transformasi digital di bidang pendidikan.

Dia pun menjelaskan bahwa kegiatan riset ini merupakan kerja tim dari beberapa Universitas yang tergabung dalam Smart Campus Society APIC. Konsep Smart Campus berangkat dari konsep pembangunan Smart City. Menurut dia, Smart Campus merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan nilai-nilai melalui pemanfaatan ICT.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tidak Sekadar Canggih

Guru Besar ITB itu mengatakan, smart campus tidak berarti kampus yang menerapkan teknologi paling canggih, tetapi kampus yang dapat mengelola lingkungan secara mandiri dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar. 

"Sama halnya dengan manusia, anak yang cerdas bukanlah anak yang diberikan teknologi paling canggih. Maka, kampus cerdas adalah kampus yang dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dengan efektif dan efisien," tutur dia.

Dalam mendukung berjalannya kegiatan riset ini, Suhono mengajak seluruh kampus-kampus di Indonesia untuk ikut serta dan bekerja sama dalam mempercepat pertumbuhan smart campus di Indonesia.

"Diharapkan kegiatan ini dapat menjawab tantangan pendidikan tinggi dalam mengefektifkan segala aktivitas kampus untuk meningkatkan kualitas hidup baik internal civitas akademika maupun masyarakat umum," kata Suhono.

 


Rektor Unpad dan Bina Nusantara

Kegiatan ini dihadiri juga oleh perwakilan perguruan tinggi yang telah menerapkan digitalisasi kampus yaitu, Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti dan Rektor Universitas Bina Nusantara Prof. Harjanto Prabowo.

Bagi Rina, butuh lebih dari sekadar teknologi untuk dapat mencapai nilai-nilai kampus cerdas. "Teknologi saja tidak cukup dalam membangun smartization jika tidak menciptakan kesejahteraan sosial," kata Rina. 

Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dan akademisi dari Institut Teknologi Bandung, Dr. Arry Akhmad Arman.


Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya