Dicurhati Petani Tembakau, Apa Keputusan Wamenkeu soal Kebijakan Cukai Rokok?

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengaku pada April lalu sempat mendatangi sentra produksi tembakau di Jawa Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2021, 17:45 WIB
Para petani tembakau di lahan perkebunan mereka di Desa Jatiguwi, Kabupaten Malang (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengaku pada April lalu sempat mendatangi sentra produksi tembakau di Jawa Timur. Saat bertemu dengan para petani tembakau dia dicurhati tentang kondisi pertanian tembakau di tengah pandemi Covid-19.

Dalam pertemuan tersebut para petani mengatakan selama pandemi, permintaan tembakau mengalami penurunan. Sehingga produktivitas juga berkurang dan berdampak langsung pada kesejahteraan mereka.

"Akibat ini (pandemi) ada penurunan produktivitas karena permintaan juga turun yang memiliki dampak pada kesejahteraan. Ini satu hal yang kita temui," kata Suahasil dalam Seminar Nasional Industri Hasil Tembakau LPEP Universitas Airlangga, Jakarta, Kamis (9/9/2021).

Selain menemui para petani, Suahasil juga bertemu dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu. Dari hasil pembicaraan tersebut dapat disimpulkan hasil produk tembakau sangat berpengaruh pada kondisi pendapatan daerah.

"Hasil tembakau ini produk yang sangat penting buat Jawa Timur," kata dia.

Untuk itu, Suahasil menilai dalam pengambilan keputusan terkait cukai hasil produk tembakau perlu dibahas secara mendalam.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Masih Pembahasan

Petani Tembakau (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Kebijakan tarif cukai rokok yang masih dalam pembahasan ini harus mempertimbangkan berbagai aspek. Tak hanya dari aspek dampak kesehatan yang ditimbulkan, tetapi dari kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah.

"Jadi memang ini harus dipikirkan dengan baik, harus seperti apa kebijakan kita di area ini," kata dia.

Sebab, tambahnya, kondisi ini juga merupakan dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 yang memengaruhi mobilitas manusia. Mobilitas yang terhambat bisa mempengaruhi kondisi keuangan ekonomi masyarakat. Sehingga diperlukan terobosan baru yang bisa diterima berbagai sektor.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya