Liputan6.com, Jakarta - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menyatakan belum mengetahui masa konsensi yang didapat untuk Bandara Dhoho yang dibangun perseroan di Kediri, Jawa Timur. Namun, perseroan menghitung butuh waktu sekitar 50 tahun untuk balik modal.
"Idealnya menurut perhitungan kami lebih dari 50 tahun. Itu tergantung perkembangan daerah dan traffic bandara itu. Traffic banyak, di bawah 50 tahun kita sudah break even,” ujar Direktur PT Gudang Garam Tbk, Istata Taswin Siddharta, saat paparan publik live 2021, Kamis (9/9/2021).
Advertisement
PT Gudang Garam Tbk telah mengeluarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hampir Rp 5 triliun untuk pembangunan bandara tersebut.
"Kalau buat bandara, penyiapan lahan, capex hampir Rp 5 triliun. Pembebasan lahan, konsultan, desain, penyiapan lahan,” ujar dia.
Sebelumnya, perseroan melalui anak usaha PT Surya Dhoho Investama (SDHI) membangun bandara di Kediri, Jawa Timur.Pada 2021, perseroan menyetor modal kepada SDHI sebesar Rp 1 triliun. Dengan demikian, modal ditempatkan dan modal disetor SDHI menjadi Rp 5 triliun.
Penyetoran modal ditempatkan dan modal disetor itu akan dilakukan secara bertahap sepanjang 2021. Penyetoran tahap awal dilakukan pada 3 Maret 2021.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 9 September 2021, saham GGRM naik 3,71 persen ke posisi Rp 33.550 per saham. Saham GGRM dibuka stagnan Rp 32.350 per saham. Saham GGRM berada di level tertinggi Rp 33.550 dan terendah Rp 32.200. Total frekuensi perdagangan 1.364 kali dengan volume perdagangan 4.575. Nilai transaksi Rp 15 miliar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bandara Kediri Ditargetkan Rampung dan Beroperasi pada 2023
Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berharap pembangunan Bandara Dhoho, Kediri selesai tepat waktu pada pertengahan 2023. Ia berharap proyek itu berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan kehidupan masyarakat.
Ia sudah melihat banyak kemajuan pembangunan Bandara Kediri. “Bupati Kediri sudah melaporkan progres pembangunan, jalan sudah dibuat, sebagian lahan juga telah dibuka,”ujar Luhut dikutip dari Antara, 26 April 2021.
Berdasarkan penjelasan dari PT Gudang Garam Tbk sebagai investor Bandara Kediri, bandara itu diharapkan dapat meningkatkan konektivitas serta pertumbuhan ekonomi di Kediri dan sekitarnya. Proses pembangunan di bandara saat ini sudah memasuki tahap penyiapan lahan.
Bandara Kediri memiliki luas 317 hektare dan melintasi beberapa desa di sekitarnya. Bandara itu akan menjadi harapan besar bagi wilayah Kediri dan sekitarnya sebagai gerbang alternatif untuk masuk ke Jawa Timur. Mobilitas warga di desa sekitar bandara juga diharapkan meningkat.
"Bandara ini direncanakan menjadi bandara internasional, sehingga pusat untuk haji dan umrah dapat dibagi ke dua bandara, tidak hanya bandara di Surabaya," ujar Luhut.
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement