Top 3: Presiden Jokowi Tambah Kaya Rp 8,8 Miliar Selama Pandemi Covid-19

Berita mengenai kekayaan Presiden Jokowi ini menjadi yang paling banyak dibaca

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 10 Sep 2021, 06:30 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan merombak (reshuffle) kembali jajaran kabinet kerjanya. Lalu siapakah yang diganti dan masih bertahan? (Foto: Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaporkan adanya kenaikan harta kekayaan sejumlah pejabat penyelenggara negara selama periode pandemi Covid-19, salah satunya Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terbitan KPK tertanggal 12 Maret 2021, Jokowi dilaporkan memiliki total harta kekayaan hingga Rp 63 miliar lebih, atau tepatnya Rp 63.616.935.818.

Angka tersebut lebih banyak Rp 8,898 miliar dibanding jumlah harta kekayaan Jokowi sebelum pandemi di awal 2020. Menurut LHKPN per 29 Februari 2020, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengumpulkan harta kekayaan Rp 54.718.200.893.

Berita mengenai kekayaan Presiden Jokowi ini menjadi yang paling banyak dibaca. Selain itu, masih ada beberapa berita yang tidak kalah menarik.

Berikut daftar berita yang paling banyak dibaca di kanal Bisnis Liputan6.com, Jumat (9/9/2021):

1. Harta Kekayaan Jokowi Bertambah Rp 8,8 Miliar Selama Pandemi Covid-19

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaporkan adanya kenaikan harta kekayaan sejumlah pejabat penyelenggara negara selama periode pandemi Covid-19, salah satunya Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terbitan KPK tertanggal 12 Maret 2021, Jokowi dilaporkan memiliki total harta kekayaan hingga Rp 63 miliar lebih, atau tepatnya Rp 63.616.935.818.

Angka tersebut lebih banyak Rp 8,898 miliar dibanding jumlah harta kekayaan Jokowi sebelum pandemi di awal 2020. Menurut LHKPN per 29 Februari 2020, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengumpulkan harta kekayaan Rp 54.718.200.893.

Pada 2020 lalu, harta kekayaan Jokowi juga naik Rp 4 miliar lebih dibanding 2019, yang kala itu dirinya memiliki Rp 50.248.349.788.

Baca artikel selengkapnya di sini


2. Cek Lagi Lokasi dan Jadwal Ujian SKD CPNS 2021 dan PPPK dengan Cara Ini

Petugas memeriksa peserta Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Gedung Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (26/10). Tes SKD CPNS dilakukan di 269 titik lokasi tes di 34 provinsi di Indonesia. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Tes SKD CPNS 2021 dan PPPK sudah dimulai sejak 2 September. Kendati demikian masih ada beberapa instansi yang baru akan melaksanakan seleksi abdi negara ini meski udah mengumumkan lokasi dan jadwal SKD CPNS 2021.

Karena lokasi dan jadwal pelaksanaan tes SKD CPNS 2021 berbeda-beda, peserta diharapkan mandiri dengan mencari langsung jadwal dan lokasi pelaksanaan tes.

Ada 2 cara yang bisa dilakukan peserta SKD CPNS untuk mengetahui lokasi dan jadwal seleksi SKD CPNS maupun PPPK.

Pertama melalui laman resmi yang disediakan Badan Kepegawaian Negara (BKN) yakni di website sscasn.bkn.go.id.

Baca artikel selengkapnya di sini


3. Tol Trans Sumatera Sepanjang 1.065 Km Bisa Dilintasi Awal 2023

Jalan Tol Sigli Banda Aceh (Sibanceh) Seksi 4 (Indrapuri–Blang Bintang) yang menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 2.765 km. (Dok Hutama Karya)

PT Hutama Karya (Persero) mendapat konsesi untuk pengerjaan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap I yang terdiri dari 13 ruas dengan total panjang 1.065 km. Itu ditargetkan akan rampung sepenuhnya pada awal 2023.

"Saat ini kita sedang membangun sepanjang 1.065 km, 531 km diantaranya telah beroperasi, dan sisanya Insya Allah akan kita selesaikan pada awal tahun 2023," ujar Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto dalam webinar yang diselenggarakan perseroan, Kamis (9/9/2021).

Perseroan sendiri telah meminta Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 31,3 triliun pada 2022. Jika semuanya disetujui, itu akan digunakan untuk mengerjakan 8 ruas Jalan Tol Trans Sumatera.

Budi Harto pun optimistis, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera. Kehadirannya dipercaya akan menurunkan biaya logistik dan memperpendek waktu tempuh antar wilayah di salah satu pulau terbesar tersebut.

Baca artikel selengkapnya di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya