Pangsa Pasar HM Sampoerna Menyusut pada Semester I 2021, Ini Penyebabnya

Pangsa pasar PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat penurunan pangsa pasar 1,3 persen menjadi 28 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Sep 2021, 23:00 WIB
Presiden Direktur Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis (Dok: PT HM Sampoerna Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)  mencatat pangsa pasar turun 1,3 persen menjadi 28 persen pada semester I 2021. Hal ini seiring dalam tiga tahun terakhir telah terjadi akselerasi downtrading, seiring perokok dewasa beralih ke produk dengan cukai dan harga lebih murah.

Meski demikian, Sampoerna A, produk utama perusahaan dan portofolio sigaret kretek tangan (SKT) mencatat kenaikan pangsa pasar sebesar 0,5 persen menjadi 12,5 persen dan 0,3 persen menjadi 7 persen pada semester I 2021.

Presiden Direktur Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis menuturkan, akselerasi downtrading dipicu oleh selisih tarif cukai rokok mesin Golongan 1 dan Golongan 2 yang semakin membesar, hingga mencapai sekitar 40 persen terhadap tarif cukai terendah apda Golongan 2.

Kondisi ini menyebabkan penurunan penjualan di pabrikan Golongan 1 yang membayar tarif cukai tertinggi, sehingga secara otomatif mengakibatkan penerimaan negara dari cukai menjadi tidak optimal.

“Pemerintah dapat mengoptimalkan penerimaan cukai dan mengatasi akselerasi tren downtrading pada rokok mesin antara lain dengan cara memperkecil selisih tarif cukai rokok mesin Golongan 1 dan Golongan 2,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (9/9/2021).

Ia menambahkan, melanjutkan rencana penggabungan batasan produksi untuk Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Putih Mesin (SPM) seperti awalnya akan diterapkan pada 2019.

Mindaugas mengatakan, kenaikan cukai yang moderat pada 2022 akan mendukung keberlanjutan industri dan memberikan ruang untuk pulih dari dampak pandemi COVID-19.

“Pemerintah juga perlu mewaspadai bahwa kenaikan cukai yang berlebihan pada situasi ekonomi saat ini dapat memicu peningkatan permintaan dan kehadiran rokok ilegal,” kata dia.

Ia mengharapkan pada 2022, pemerintah pengembalikan peta jalan kebijakan cukai tahun jamak atau multiyears. “Sehingga dapat menciptakan lingkungan bisnis yang lebih dapat diprediksi dan membantu menarik  lebih banyak investasi,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Saham HMSP

Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan Kamis, 9 September 2021. Saham HMSP turun 0,50 persen ke posisi Rp 1.005 per saham. Saham HMSP dibuka stagnan Rp 1.010 per saham.

Saham HMSP berada di level tertinggi Rp 1.020 dan terendah Rp 1.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.758 dengan volume perdagangan 195.019. Nilai transaksi Rp 19,6 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya