Joe Biden Wajibkan Vaksin COVID-19 Bagi 100 Juta Warga AS

Joe Biden rilis aturan yang mewajibkan vaksin bagi 100 juta warga AS.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Sep 2021, 06:30 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara tentang berakhirnya perang di Afghanistan dari Ruang Makan Negara Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Selasa (31/8/2021). Joe Biden resmi mengakhiri perang Amerika Serikat di Afghanistan. (AP Photo/Evan Vucci)

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengeluarkan aturan wajib vaksin COVID-19 yang berdampak kepada 100 juta warga AS. Aturan ini menyasar sekitar 80 juta warga AS yang ogah divaksin meski vaksin tersedia selama berbulan-bulan.

"Kami telah sabar, tetapi kesabarakan kami mulai menipis, dan penolakanmu merugikan kita semua," ujar Presiden Biden, seperti dilaporkan AP News, Juamt (10/9/2021).

Ia menegaskan bahwa orang-orang yang belum vaksinasi, meski minoritas, bisa menyebabkan dampak yang besar.

Aturan ini berdampak kepada semua pegawai yang memiliki lebih dari 100 pegawai. Para pegawai itu harus divaksin atau tes corona tiap minggu. Ini berdampak ke sekitar 80 juta orang AS.

Sekitar 17 juta pekerja di fasilitas kesehatan yang menerima Medicare atau Medicaid juga harus mendapat vaksin secara penuh.

Tak hanya itu, Biden juga menandatangani executive order untuk vaksinasi bagi pegawai lembaga eksekutif pemerintah dan kontraktor yang berbisnis dengan pemerintah federal untuk mendapat vaksin COVID-19.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Janji Meleset

Presiden Amerika Serikat Joe Biden berjalan dari podium setelah berbicara tentang berakhirnya perang di Afghanistan dari Ruang Makan Negara Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Selasa (31/8/2021). Perang Afghanistan menjadi perang terpanjang Amerika Serikat. (AP Photo/Evan Vucci)

Presiden Joe Biden pernah berjanji bahwa dalam musim panas 2021 akan bebas dari COVID-19. Akan tetapi, angka pasien COVID-19 justru kembali melonjak di AS. 

Varian delta dan masyarakat yang belum divaksin turut berkontribusi pada lonjakan kasus. 

Total kasus COVID-19 di AS sudah tembus 40 juta. Meski demikian, ada pihak-pihak yang mengkritik rencana mandat vaksin COVID-19 dari Joe Biden, salah satu yang memberi kecaman adalah Gubernur South Carolina Henry McMaster. 

Organisasi pekerja terbesar di AS, American Federation of Labor and Congress of Industrial Organizations (AFL-CIO), juga memberikan kritikan karena perubahan seperti ini dinilai harus dinegosiasikan dahulu.


Infografis COVID-19:

Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya