Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) baru menyerap belanja modal Rp 250 miliar-Rp 300 miliar hingga semester I 2021. Perseroan menyiapkan belanja modal Rp 2,4 triliun pada 2021.
Direktur PT Aneka Tambang Tbk atau disebut Antam, Anton Herdianto mengatakan, belanja modal terbesar untuk injeksi penyertaan saham di proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah. Namun, proyek itu ada sedikit kemunduran lantaran pandemi COVID-19.
Advertisement
"Patungan dengan Inalum (Indonesia Asahan Aluminium-red) untuk bangun smelter di Mempawah. Memang agak sedikit mundur. Pelaksanaan pengerjaan Alumina mundur karena COVID-19, beberapa tenaga kerja dan kemudian proses untuk pekerjaan menjadi terhambat,” kata dia saat paparan publik live 2021, ditulis Jumat (10/9/2021).
Adapun proyek Mempawah tersebut mencatat nilai belanja modal USD 890 juta atau sekitar Rp 12,68 triliun (asumsi kurs Rp 14.255 per dolar AS).
"Memang dari sisi capex sekitar USD 890 juta. Capex ini tentunya saat ini selain injection capital dari pemegang saham, Antam 40 persen dan Inalum 60 persen. Dapatkan pinjaman pemegang saham dari Mind Id, proyek berjalan, refinancing pada perbankan,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tanggapan Terkait Harga Bauksit
Terkait harga bauksit, Antam melihat harga normal sekitar USD 25-27 wmt untuk bauksit. Untuk pemakaian bauksit, Antam menjual ke anak perusahaan yang membutuhkan produksi Alumina dan lakukan ekspor.
“Ekspor ada batasan di 2023 dilarang untuk ekspor bauksit ore. Tentu dengan kenaikan harga ini akan coba maksimalkan dapat kontrak lebih baik. Kebetulan dari sisi penjualan spot dan long term. Dari spot yang nikmati (kenaikan harga-red),” kata dia.
Advertisement