Usai Umumkan Gaji Pekerja Naik, Peritel Ini Justru Setop Beri Bonus

Walmart selama beberapa dekade telah membayar bonus kepada sekitar 1,2 juta pekerja berdasarkan kinerja toko.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2021, 14:28 WIB
Walmart, AS

Liputan6.com, Jakarta Walmart diketahui memutuskan menghentikan pemberian bonus pada karyawan toko usai meningkatkan upah mereka dalam hitungan jam, mulai Januari. Gaji pekerja naik sekitar USD 11 (Rp 156.431) per jam menjadi USD 12 (Rp 170.652) per jam.

Walmart selama beberapa dekade telah membayar bonus kepada sekitar 1,2 juta pekerja berdasarkan kinerja toko. Tentu ini akan mengecewakan para pekerjanya.

Juru Bicara Walmart, Jumat (10/9/2021) mengatakan jika perusahaan akan menghilangkan gaji tambahan pada 31 Januari 2022 dan memasukkannya ke dalam gaji pokok pekerja.

“Perubahan itu akan membuat kompensasi lebih konsisten dan dapat diprediksi bagi karyawan,” ujar Anne Hatfield seperti melansir laman The Wall Street Journal dan CNN.

Perusahaan ritel ini merupakan perusahaan swasta terbesar di Amerika Serikat dan mengalahkan perusahaan ritel lainnya selama beberapa dekade lalu akibat bonus yang diberikan sejak awal tahun 2021.

Pemberhentian bonus ini memiliki maksud bahwa sebelum adanya kenaikan upah per jam, banyak karyawan toko yang merasa total kompensasi dan akumulasi upah dalam setahun tidak terlihat cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Oleh karena itu, meskipun ada pemberhentian bonus, perusahaan akan tetap menaikan upah karyawan. “Kami akan membuat sebagian dari kenaikan gaji untuk pekerja dan dimasukkan ke dalam gaji (dalam hitungan per jam) yang lebih tinggi,” tambah juru bicara.

 

 


Menopang Karyawan di Tengah Pandemi

Walmart pecat karyawannya setelah mengembalikkan uang yang ia temukan di parkiran. (News.com.au)

Struktur gaji baru yang akan diberlakukan masih belum terkonfirmasi dengan jelas bagaimana sistem pelaksanaannya.

Hatfield sendiri menolak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut dengan menyanggah bahwa hal tersebut masih dalam diskusi internal di perusahaan.

Menurut CEO Walmart AS John Furner, pengumuman beberapa hari lalu terkait kenaikan upah di Walmart untuk lebih dari ribuan pekerja toko telah terhitung rata-rata upah yang diterima pekerja adalah Rp 233.224 per jam.

Hatfield kembali menambahkan bahwa penghapusan bonus kuartalan ini hanya menyumbang sebagian kecil dari kenaikan kompensasi.

Sebagai perusahaan yang sudah dikenal dan mendunia, hal-hal seperti ini harus tetap menjadi perhatian perusahaan agar bisa mempertahankan karyawannya untuk bisa berjuang selama pandemi.

Ditambah, perusahaan juga memiliki kompetitor dengan pasar yang serupa. Upaya tersebut memang ditanggapi perusahaan mengingat sulitnya mencari pekerjaan dan uang tambahan karena adanya tekanan ekonomi.

Menarik perhatian pekerja di pasar yang ketat pun menjadi salah satu latar belakang perusahaan melakukan kenaikan gaji dan pemberian bonus.

Fakta menariknya, ternyata tidak hanya Walmart saja yang turut memberlakukan sistem ini. Ada beberapa perusahaan lainnya, seperti Target.

Amazon juga menyatakan adanya kebijakan baru yang menawarkan pembayaran biaya kuliah selama empat tahun untuk sekitar 750 ribu pekerja di Amerika Serikat. 

Reporter: Caroline Saskia

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya