Liputan6.com, Jakarta - Ikut langkah Pemerintah El Savador, Franchise makanan dan minuman di negara ini, termasuk Starbucks dan Pizza Hut di El Savador dilaporkan telah menerima pembayaran dalam Bitcoin.
Langkah itu diberlakukan setelah El Salvador mengadopsi mata uang kripto sebagai pembayaran yang sah, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (10/9/2021).
Advertisement
Pengguna di Twitter juga melaporkan sudah bisa membayar sarapan di McDonald's dengan bitcoin pada Selasa (7/9), hari pertama di mana bitcoin menjadi alat pembayaran yang sah di negara Amerika Tengah tersebut.
Bisnis di El Savador kini diharuskan menerima bitcoin sebagai pembayaran atas barang dan jasa, meskipun pedagang yang secara teknologi tidak dapat menerima mata uang elektronik dibebaskan dari hukum.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
El Salvador Beli Bitcoin Senilai Rp 298,5 Miliar
El Salvador membeli bitcoin senilai USD 20,9 juta, sehari sebelum secara resmi mengadopsi mata uang kripto paling populer di dunia sebagai alat pembayaran yang sah.
Melalui postingannya di Twitter pada Senin (6/9), Presiden El Savador Nayib Bukele mengungkapkan bahwa negara tersebut telah membeli total 400 bitcoin, yang menandai langkah pertama dalam dorongan besar untuk menambahkan mata uang digital tersebut ke neraca.
"Broker kami akan membeli lebih banyak saat tenggat waktu mendekat," tulis Bukele, seperti dilansir dari CNBC.
Harga bitcoin itu pun naik menyusul postingan Bukele dan diperdagangkan sekitar USD 52.681,85 pada Selasa (7/9) pukul 12.16 waktu setempat.
El Salvador adalah negara pertama yang menerima bitcoin sebagai mata uang legal, yang akan bekerja sama dengan dolar AS.
Pengumuman Bukele menandai tonggak utama untuk bitcoin di El Salvador, yang sekarang adalah negara pertama yang secara resmi menempatkan bitcoin di neraca dan menyimpannya dalam cadangannya.
Advertisement