Korban Tewas Akibat Kebakaran Rumah Sakit COVID-19 di Makedonia Utara Bertambah Jadi 14 Orang

Kebakaran rumah sakit COVID-19 di Makedonia Utara menyebabkan 14 orang tewas dan 12 orang dilarikan ke rumah sakit lain.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2021, 13:29 WIB
Sebuah rumah sakit darurat yang terbakar di kota Tetovo, Makedonia Utara, Kamis (9/9/2021). Kebakaran terjadi Rabu malam di rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19. (Foto AP/Boris Grdanoski)

Liputan6.com, Skopje - Jumlah korban tewas akibat kebakaran rumah sakit COVID-19 di Makedonia Utara bertambah menjadi 14 orang, ujar juru bicara pemerintah pada Kamis (9/9).

Melansir dari laman CNN, Jumat (10/9/2021), kobaran api besar di rumah sakit di kota Tetovo berhasil dipadamkan setelah beberapa jam oleh pemadam kebakaran pada Rabu (8/9).

Totalnya, sebanyak 26 pasien berada di pusat rumah sakit saat insiden kebakaran terjadi.

12 orang saat ini berada di rumah sakit karena perawatan darurat, ujar kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke CNN.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tindakan Pemerintah Selanjutnya

Petugas pemadam kebakaran dan polisi berdiri di dekat rumah sakit darurat yang terbakar di kota Tetovo, Makedonia Utara, Kamis (9/9/2021). Belum diketahui penyebab kebakaran, penyelidikan masih berlangsung. (AP Photo/Boris Grdanoski)

Pemerintah sebut kecelakaan itu sebagai "tragedi besar" dan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga dan kerabat korban dan berharap pemulihan yang cepat bagi yang terluka.

Pemerintah telah menjadwalkan sidang darurat dan ekstra terkait tragedi tersebut.

Negara berpenduduk 2 juta tersebut telah melaporkan 701 kasus infeksi COVID-19 baru dan 24 kematian dalam 24 jam terakhir.

Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, Makedonia Utara telah melaporkan lebih dar 180 ribu kasus COVID-19 dan 6.153 kematian karena COVID-19 sejak awal pandemi.

Kota Tetovo yang sebagian besar dihuni etnis Albania, menjadi salah satu kota dengan jumlah kasus tertinggi di negara tersebut.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya