Renovasi Ruang Kerja Nadiem Telan Rp 5 M, Gerindra: Masa Pandemi, Menterinya Tidak Peka

Dia mengatakan, masih banyak sarana dan prasarana pendidikan jauh dari kata layak, sekolah rusak, atap ruang kelas bocor lantai masih tanah.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2021, 14:34 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim saat rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (16/11/2020). Rapat membahas evaluasi program belajar dari rumah terkait subsidi kuota internet serta isu-isu kesiapan rekrutmen guru honorer tahun 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Gerindra Ali Zamroni mengkritisi Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi Nadiem Makarim yang berencana merenovasi ruang kerja dengan total biaya Rp 5 miliar lebih. Ali menegaskan, Nadiem tidak peka terhadap rakyat.

"Kasihan rakyat di masa pandemi menterinya tidak peka," ujarnya lewat pesan singkat, Jumat (10/9/2021).

Menurutnya, anggaran pendidikan di APBN 2022 sudah turun Rp 9 triliun lebih dibanding 2021. Yaitu dari 81,5 triliun turun menjadi 72,9 triliun.

"Akibat krisis karena pandemi dan minimnya masukan keuangan negara," ucapnya.

Ali menambahkan, harusnya Nadiem melihat skala prioritas karena turunnya anggaran pendidikan itu. Serta harus sering turun ke lapangan untuk memantau pembelajaran di berbagai daerah.

"Bukannya malah memperbagus ruang kerja, masih banyak sarana dan prasarana pendidikan jauh dari kata layak, sekolah rusak, atap ruang kelas bocor lantai masih tanah," pungkasnya.

Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi berencana merenovasi ruang kerja Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. Total biaya renovasi yang dikeluarkan sebesar Rp 5 miliar lebih.

Hal itu terungkap dari lpse.kemdikbud.go.id. Dari situs itu disebutkan penataan ruang kerja dan ruang rapat gedung A. Nilai pagu paket sebesar Rp 6.500.000.000 dan Nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) mencapai Rp 5.391.858.505. Satuan kerja dalam hal ini adalah biro umum dan pengadaan barang dan jasa.

Merdeka.com juga mendapat file PDF mengenai rencana renovasi ruang menteri. Di PDF 6 halaman tersebut, tertulis bagian ruangan yang akan direnovasi. Di antaranya ruang private atau ruang Nadiem, semi private, ruang public dan service.

Irjen Kemendikbud Catharina Girsang mengaku belum mengetahui terkait renovasi ruangan Nadiem tersebut. Menurutnya, banyak ruangan di gedung Kemendikbud.

"Maaf saya tidak tahu jika ada ruangan yang direnov karena ruangannya juga banyak," ucapnya lewat pesan, Kamis (9/9).

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua


Kata Kemendikbud

Nadiem Makarim (Sumber: Kemdikbud.go.id)

Sementara, Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbud Nizam juga tidak mengetahui perihal renovasi itu. Dia bilang, hal tersebut merupakan ranah biro umum.

"Wah saya malah enggak tau. Itu di biro umum," singkatnya.

Sedangkan, Kepala Biro Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa Kemendikbud Triyantoro belum merespons soal renovasi itu. Dia hanya membaca pesan ketika ditanyakan mengenai hal tersebut.

Sekjen Kemendikbud Suharti juga belum merespons saat ditanya mengenai urgensi rencana renovasi ruang menteri di saat pandemi. Ia hanya membaca pesan yang dikirim tim merdeka.com melalui WhatsApp.

Sementara itu, Staf Khusus Nadiem, Hamid Muhammad menolak menjawab soal renovasi ruang Menteri Nadiem yang memakan biaya sampai Rp5 miliar tersebut. Dia mengganggap, hal tersebut tidak substansif.

"Kalau mau tanya, tanyakan hal-hal yang sifatnya substantif. Kebijakan, program dan sasaran kinerja yang dicapai dan yang tidak. Itupun harus tanya ke eselon I atau eselon II yang memegang program tersebut," katanya.

Reporter: Genan Kasah

Sumber: Merdeka.com.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya