19 September 1957: AS Jajal Ledakan Bom Nuklir di Bawah Tanah Pertama di Dunia

Pada tanggal 19 September 1957, Amerika Serikat meledakkan senjata nuklir 1,7 kiloton di terowongan bawah tanah di Nevada Test Site (NTS).

oleh Hariz Barak diperbarui 19 Sep 2021, 06:01 WIB
Ilustrasi bom nuklir (iStock)

Liputan6.com, Nevada - Pada tanggal 19 September 1957, Amerika Serikat meledakkan bom nuklir 1,7 kiloton di terowongan bawah tanah di Nevada Test Site (NTS), sebuah pusat penelitian seluas 1.375 mil persegi yang terletak 65 mil utara Las Vegas.

Tes, yang dikenal sebagai Rainier, adalah ledakan bawah tanah pertama yang sepenuhnya terkandung di bawah tanah dan tidak menghasilkan dampak radioaktif, demikian seperti dikutip dari History, Minggu (19/9/2021).

Hulu ledak W-25 yang dimodifikasi dengan berat 218 pon dan diameter 25,7 inci dan panjang 17,4 inci digunakan untuk tes.

Rainier adalah bagian dari serangkaian 29 senjata nuklir dan uji keamanan senjata nuklir yang dikenal sebagai Operasi Plumbbob yang dilakukan di NTS antara 28 Mei 1957, dan 7 Oktober 1957.

Operasi Plumbbob tahun 1957 terjadi pada saat AS terlibat dalam Perang Dingin dan perlombaan senjata nuklir dengan Uni Soviet.

Pada tahun 1963, AS menandatangani Perjanjian Larangan Uji Terbatas, yang melarang pengujian senjata nuklir di atmosfer, bawah air dan luar angkasa.

Sebanyak 928 tes berlangsung di Nevada Test Site antara tahun 1951 dan 1992, ketika AS melakukan uji coba nuklir bawah tanah terakhirnya.

Pada tahun 1996, AS menandatangani Perjanjian Larangan Uji Komprehensif, yang melarang peledakan nuklir di semua lingkungan.


Sejarah Senjata Nuklir AS

Uji coba rudal AS, Minuteman III (AP)

Pada bulan Desember 1941, pemerintah AS berkomitmen untuk membangun senjata nuklir pertama di dunia ketika Presiden Franklin Roosevelt mengesahkan $ 2 miliar dalam pendanaan untuk apa yang kemudian dikenal sebagai Proyek Manhattan.

Uji coba senjata nuklir pertama terjadi pada tanggal 16 Juli 1945, di situs Trinity dekat Alamogordo, New Mexico.

Beberapa minggu kemudian, pada tanggal 6 Agustus 1945, dengan AS berperang melawan Jepang, Presiden Harry Truman mengizinkan jatuhnya bom atom bernama Little Boy di Hiroshima, Jepang.

Tiga hari kemudian, pada tanggal 9 Agustus, sebuah bom nuklir yang disebut Fat Man dijatuhkan di Nagasaki.

Dua ratus ribu orang, menurut beberapa perkiraan, tewas dalam serangan di dua kota dan pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Kekuatan Sekutu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya