Ketimpangan Distribusi Vaksin COVID-19 di Dunia, Dose-Sharing Jadi Penting

Ketimpangan distribusi vaksin COVID-19 di dunia, mekanisme dose-sharing menjadi penting.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 11 Sep 2021, 06:00 WIB
Vaksin Pfizer berjumlah 639.990 dosis berupa vaksin jadi ini tiba pukul 09.15 WIB yang merupakan kedatangan vaksin tahap ke-52 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (10/9/2021). (Dok Ryiadhy/InfoPublik/Kementerian Komunikasi dan Informatika RI)

Liputan6.com, Jakarta Masih terjadi ketimpangan distribusi vaksin COVID-19 di dunia, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menekankan, mekanisme berbagi dosis vaksin (dose-sharing) menjadi penting.

"Ada 5,5 miliar dosis vaksin di dunia telah disuntikkan. Sebanyak 80 persen di antaranya, di negara berpendapatan menengah dan tinggi," kata Retno saat menyambut kedatangan vaksin COVID-19 tahap 55 pada Jumat, 10 September 2021.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menargetkan 10 persen populasi setiap negara selesai melakukan vaksinasi COVID-19 kepada warganya hingga akhir September 2021.

Menurut Retno, target WHO ini bisa dicapai oleh negara berpenghasilan tinggi. Sementara itu, di negara berpendapatan rendah, saat ini belum ada yang mencapai target 10 persen populasi yang divaksinasi.

Mengutip penelitian The Economist, tanpa redistribusi surplus vaksin COVID-19 dari negara maju, 1 sampai 2,8 juta orang bisa melayang terdampak penularan virus Corona.

"Untuk itu ke depannya, doses-sharing akan menjadi penting," terang Retno.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Komitmen Dose-Sharing Paling Lambat September 2021

Indonesia kedatangan vaksin tahap ke-55 berupa vaksin AstraZeneca dalam bentuk jadi berjumlah 358.700 dosis, yang merupakan hibah dari Pemerintah Prancis di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (10/9/2021). (Dok Taofiq Rauf/InfoPublik/DJIKP/Kementerian Komunikasi dan Informatika RI)

Retno Marsudi menyampaikan, Dirjen WHO berharap adanya komitmen dose-sharing segera dipenuhi paling lambat akhir September 2021.

COVAC pun mengeluarkan pernyataan serupa bahwa dose-sharing dapat dilakukan dalam skala lebih besar.

"Target COVAC untuk menyalurkan 2 miliar dosis pada akhir 2021 menghadapi kendala. Termasuk larangan ekspor, kelangkaan pasokan dibanding permintaan, dan keterlambatan regulatory approval (persetujuan regulatif)," ujar Menlu Retno melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.


Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO

Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya