Liputan6.com, Jakarta Rabu 8 September 2021 malam, media sosial diramaikan dengan munculnya cuitan kondisi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kabar burung itu menyebutkan, yang bersangkutan tengah di rawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta.
Keesokan harinya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengirimkan keterangan pers, yang intinya menyatakan bahwa Presiden Kelima RI tersebut dalam kondisi sehat dan tidak sedang dirawat di RSPP Jakarta.
Advertisement
Bahkan, dia sempat menghadap ke Megawati untuk membahas masalah kepartaian. "Kemarin malam pukul 21.00 WIB Ibu Mega masih memberikan arahan terkait program kerakyatan Partai. Pagi ini pun ketika saya menghadap Beliau, Ibu Mega juga terus mencermati situasional terkait pandemi dan juga politik internasional," kata Hasto, Kamis, 9 September 2021.
Namun, itu tak membuat media sosial mereda. Bahkan ada yang meminta menampilkan sosok Megawati meskipun secara virtual.
Tepat pada Jumat (10/9/2021), PDIP akhirnya menggelar acara terbuka yang awalnya tertutup terkait pembukaan Sekolah Partai pendidikan untuk Kader Madya DPP PDIP. Megawati pun terlihat hadir secara virtual.
Dia berada di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, dengan ditemani oleh Olly Dondokambey dan Eriko Sotarduga.
Sementara di Sekolah Partai PDIP di Lenteng Agung, ada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, kemudian pengurus partai seperti Djarot Saiful Hidayat, Ribka Tjibtaning, Komaruddin Watubun, Hamka Haq, Sadarestu, dan Sukur Nababan, serta para peserta.
Wajah Megawati tampak segar dan sumringah. Dia sering melempar senyum. "Alhamdulillah, saya dalam keadaan sehat walafiat, tidak kurang suatu apa pun. Terima kasih atas perhatian dan doa'nya," kata Megawati melalui saluran Youtube.
Megawati mengaku sang sekjen memintanya untuk membolehkan acara yang awalnya dilaksanakan terbuka untuk mengklarifikasi isu tersebut.
Sempat bernada parau, Putri Bung Karno ini mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak yang mengkhawatirkan kondisi kesehatannya.
"Pak Sekjen bilang, ibu nanti ini acara pembukaannya terbuka supaya umum juga bisa melihat kalau alhamdulillah saya dalam keadaan sehat walafiat tidak kurang suatu apapun. Dan terimakasih atas. atas perhatiannya dan doanya," kata Megawati.
Dia sendiri mengaku bingung karena ada saja orang yang menyebarkan berita bohong. Hingga tadi pagi, sekretaris pribadinya menyampaikan kiriman gambar dari seseorang yang menyebutkan dirinya kritis. Seseorang itu adalah mantan menteri saat Megawati menjabat presiden.
"Sampai menanyakan sama sekretaris saya, sampai mengatakan jangan ditutup-tutupi, ini saya dapat dari teman saya. Seperti seseorang sedang berbaring di rumah sakit tetapi tubuh saja, wajahnya tertutup. Saya bilang sama sekretaris saya, kamu ndak usah ngamuk-ngamuk lah. Biarkan saja lah orang," beber Megawati.
"Sampai saya bilang kita ini kan ada yang punya. Serahkan saja sama Yang Punya (Tuhan, red). Kalau mereka sendiri mungkin lupa sampai bisa membuat hoaks yang sangat mengarah kepada, kalau menurut saya, sesuatu yang berlebihan," tambahnya.
"Pak Hasto pun waktu setelah beredar (isunya) datang kepada saya sampai nangis-nangis. Saya bilang kenapa nangis. Orang itu tahu kalau itu tidak benar. (Hasto bilang) Saya jengkel banget bu. Ya kenapa jengkel? Anggap saja lah yang namanya menunjukkan, orang tentunya ada yang suka ada yang tidak suka kepada kita," ujar Megawati lagi.
Kepada pengurus dan kader PDIP dari seluruh Indonesia yang hadir secara virtual, Megawati mengatakan kejadian ini memperkuat prinsip. Bahwa semuanya harus tetap teguh dan solid, sabar serta tegar dalam menjalankan prinsip partai.
"Yang mamanya soliditas, teguh, sabar, tegar, adanya di sini (Megawati menunjuk dada). Jadi bukan kayak dinding, dinding yang bisa dijebol," kata Megawati.
Pesan Megawati
Megawati awalnya menyebut dirinya harus mejeng sesuai permintaan sang sekretaris jenderal Hasto Kristiyanto di acara pembukaan itu. Sebab isu dan hoax beredar kencang di dua hingga tiga hari terakhir bahwa Megawati sedang kritis serta dirawat di RSPP Jakarta.
"Alhamdulillah saudara-saudara sekalian, anak-anakku, dan termasuk rekan-rekan pers yang juga banyak menanyakan kondisi saya beberapa hari lalu, makanya saya disuruh mejeng, ya beginilah saya. Masih tetap aktif," kata Megawati.
Namun yang membuatnya lebih bahagia adalah karena pendidikan ini akhirnya dilaksanakan usai peresmian Gedung Sekolah Partai pada 23 Agustus lalu.
"Sehingga tentu seperti biasanya kita langsung bergerak cepat meskipun dalam suasana pandemi. Insyaallah kami dapat melakukannya dengan melakukan kaderisasi nasional, sekarang tingkat madya," kata Megawati.
Dengan proses pendidikan ini, partai ingin secara terus menerus menggembleng anggota serta seluruh stakeholder.
"Tentu niat utamanya menjadikan kader-kader yang saya sebut petugas partai, akan menjadi pemimpin bangsa, yang selain berpengetahuan, mumpuni, juga mempunyai dari sisi saya selalu bilang roso, itu punya fighting spirit, tidak gampang menyerah. Tadi Pak Hasto sampaikan, semangat seperti api tak kunjung padam, terus menyala," urai Megawati.
Tujuan akhirnya adalah memastikan republik Indonesia berdiri tegak, dan membantu rakyat di semua lini. Megawati meyakini bahwa jika PDIP selalu konsisten, rakyat akan bereaksi dengan makin mencintai partai berlambang banteng itu.
Selain itu, dia meminta para kader untuk selalu solid menyatukan diri dengan gerakan partai dan tidak mencari untung dengan bergabung di PDIP.
"Harus solid menyatukan diri dengan partai. Harus ikut aturan partai. Bagi yang tak mau silahkan mundur dari partai," tegas Megawati.
Dalam arahannya, Megawati meminta kepada para kader untuk merenung dan bertanya pada diri sendiri.
"Disiplinkah saya. Tanya diri sendiri. Kalau enggak disiplin gimana orang lain bisa didisiplinkan. Mana mungkin orang akan menghormati kamu kalau kamu tak disiplin," ucap Megawati.
Dia pun mengingatkan kader PDIP era sekarang berada dalam situasi yang lebih enak dibanding di jaman perjuangan menghadapi represi Orde Baru. Oleh sebab itu, kader diharapkan untuk bekerja lebih keras dan tidak malas.
Megawati mengingatkan agar kader bahwa Partai bukanlah perusahaan untuk mencari keuntungan. Maka, jangan jadi benalu yang menghisap induknya yaitu partai. Tapi turunlah ke bawah dan membantu rakyat.
"Jadilah pahlawan PDIP yang mau dan mampu membela rakyat kecil. Tak usah berpikir besar dengan memberi makan dengan tanganmu yang ikhlas itu akan dicatat. Jadi jangan berpikir untuk mencari untung atau korupsi. Jangan, malu saya," kata dia.
Balas Sindiran
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku merasa heran banyaknya kabar hoaks yang menyebut bahwa Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri sakit.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri pembukaan kegiatan Sekolah Partai Pendidikan untuk Kader Madya secara virtual, Jumat (10/9/2021). Megawati pun hadir dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
"Bagaimana di dalam demokrasi yang liberal ini hoaks tanpa suatu kebenaran fakta, sering kali dilemparkan tanpa tanggung jawab. Kita bisa melihat, ini Ibu Megawati dalam keadaan sehat walafiat. Ibu tersenyum begitu cantik, memberikan semangat kita semuanya," kata Hasto melalui Youtube PDI Perjuangan, Jumat.
Dia meminta para pembuat hoaks untuk berhenti menyebarkan isu-isu yang tak sesuai fakta. Hasto menyarankan mereka untuk berkontribusi membantu Pemerintah mengatasi pandemi Covid-19, ketimbang membuat hoaks.
"Daripada membuat hoaks, kita membantu pemerintah dengan vaksiansi dengan gotong rotong, dengan membuka dapur umum," ujarnya.
Menurut Hasto, PDIP tak biasa melakukan strategi hoaks demikian. Sebab, lanjut dia, PDIP berpandangan bahwa berpolitik harus penuh peradaban, nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, hingga keadilan sosial.
"Kalau ada fitnah seperti itu, kita tak membalas, kita doakan saja, semoga mereka yang memfitnah itu bertobat. Sekali lagi membangun politik dengan energi positif. Buktinya begitu banyak isu diberikan, tapi rakyat tetap bersama dengan PDI Perjuangan dan semangat itulah yang ditanamkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto.
Hasto mengingatkan bahwa hoaks merupakan kegiatan yang bertentangan dengan nilai yang ada di Pancasila. Hasto memastikan bahwa PDIP akan terus memberikan energi positif bagi bangsa.
"Mari berbagi fitnah, tidak akan melunturkan tekad kita dalam memberikan energi positif dan langkah nyata untuk bangsa dan negara," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Megawati didampingi Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga dan Bendahara DPP PDIP Olly Dondokambey.
Eriko menegaskan bahwa hoaks yang disebarkan soal kondisi Megawati yang kritis dan dirawat di RSPP Jakarta, adalah tak benar.
"Panjang umur, sehat dan bahagia untuk ketua umum Ibu Megawati Soekarnoputri," ucap dia.
Advertisement