Liputan6.com, Jakarta - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk telah menutup 19 gerai sejak semester II 2020 hingga 2021. Penutupan gerai tersebut lantaran pandemi COVID-19.
"Semester II 2020 hingga 2021, sudah 19 toko yang kami tutup karena kondisi pandemi COVID-19 sudah tak memadai, bleeding di situ,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Setyadi Surya saat paparan publik live 2021, ditulis Sabtu (11/9/2021).
Advertisement
Dari 19 gerai yang ditutup tersebut, ada delapan yang merupakan milik PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Perseroan pun berencana akan membuka kembali gerai milik perseroan jika kondisi sudah mendukung.
"Nanti ada pengumuman PPKM lebih lanjut ke mana arah kebijakan pemerintah kendalikan pandemi COVID-19, kita belum tahu. Dan antisipasi COVID-19 itu akan selesai,” kata dia.
Setyadi mengatakan, pembukaan kembali gerai milik perseroan juga merupakan salah satu prioritas perseroan ke depan. “Bisa dilakukan Oktober, November as soon possible, keadaan memadai,” ujar dia.
Pada semester II 2021, Setyadi menuturkan belum ada rencana penutupan gerai. Pihaknya akan terus evaluasi masing-masing toko secara berkala.
Adapun gerai yang tutup sejak 2020 itu antara lain di Surya Kencana, Banjarmasin, Koja, Baturaja, Duri, Payakumbuh, Solo, Bekasi Junction, Grand Cakung, Cirebon, Yogyakarta, Kusuma Bangsa, Bali II pada 2020. Sedangkan gerai yang tutup 2021 antara lain di Pasar Baru, Kramat Jati, Pondok Gede, Tebet, Palembang, dan Jembatan Merah.
Hingga Juni 2021, perseroan operasikan 102 gerai. Adapun toko baru 2021 antara lain di Pekan Baru dan Kodim II.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harapan Perseroan
Setyadi menuturkan, pandemi COVID-19 berdampak terhadap perseroan. Hal ini seiring penerapan PPKM yang dilakukan mulai Juli 2021 membuat mal dan pusat perbelanjaan tutup. "Jakarta masuk level 4, kehilangan penjualan,” ujar dia.
Plt Direktur Keuangan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Andreas Lesmana mengatakan, perseroan mengincar penjualan Rp 4,3 triliun pada 2021 merupakan hal yang menantang. Hal ini seiring perseroan tidak mendapatkan penjualan optimal pada Juli-Agustus 2021 seiring penerapan PPKM.
"Kami berharap September, Oktober, November, Desember, PPKM level 3 dan ke bawah dilanjutkan. Mal dan pusat perbelanjaan lain bisa dibuka terus, dan kisa bisa optimal, dan beroda COVID-19 segera berakhir,” ujar dia.
Advertisement