Liputan6.com, Yogyakarta - Berkunjung ke Yogyakarta tidak lengkap bila tidak mampir ke Alun-Alun Selatan (Alkid). Selain ramai dengan pedagang kaki lima dan jasa mobil hias, Alun-Alun Selatan Yogyakarta juga terkenal karena beringin kembarnya yang menyimpan berbagai mitos.
Salah satu mitos terkenal dari beringin kembar ini adalah mitos laku masangin (melewati pohon beringin). Mitos ini dipercaya bila seseorang mampu melewati beringin kembar dengan mata tertup maka segala keinginannya akan tercapai. Maka tak heran bila di sekitar Alun-Alun Selatan Yogyakarta banyak ditemui penjaja petutup mata.
Baca Juga
Advertisement
Selain mitos Laku Masangin, beringing kembar juga menyimpan mitos lainnya. Berikut beberapa mitos yang melingkupi pohon beringin kembar
1. Pintu Gerbang Laut Selatan
Dalam kepercayaan warga lokal, Keraton Yogyakarta dipercayai memiliki hubungan istimewa dengan penguasa pantai selatan yaitu Nyi Roro Kidul. Konon katanya siapa pun yang memiliki niat jahat pada Keraton Yogyakarta maka akan merasakan kesakitan dan hanya dapat disembuhkan apabila melewati beringin kembar ini.
2. Syarat Mempersunting Putri Sultan
Beringin Kembar ini juga dipercaya sebagai syarat untuk meminang putri Sultan HB I, raja Keraton Yogyakarta kala itu. Karena putri tidak begitu menyukai pria yang meminangnya maka sultan HB I membuat syarat bahwa sang pelamar harus melewati beringin kembar dengan mata tertutup. Hingga akhirnya ada satu pria dari Siliwangi yang berhasil melewatinya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan berikut:
Pertahanan Gaib
3. Pertahanan Gaib Keraton Yogyakarta
Selain dipercaya sebagai pintu gerbang laut selatan, beringin kembar juga dipercaya sebagai pernah menjadi pertahanan gaib keraton Yogyakarta, dengan cara mengecoh pasukan Belanda yang ingin menyerang keraton agar kehilangan arah.
4. Tempat Latihan Prajurit
Mitos yang satu ini cukup dapat diterima dengan logis. Beringin kembar yang ada konon pada zaman dahulu digunakan oleh prajurit kraton untuk melatih konsentrasi dengan cara berjalan di antara dua beringin tersebut. Selain itu area lapangannya juga dipakai untuk latihan ketangkasan, seperti berkuda, adu harimau dan memanah sambil bersila.
(Yohana Nabilla)
Advertisement