Polisi Sebut Terduga Teroris Petamburan Pernah Ikut Latihan Militer di Moro Filipina

Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap empat terduga teroris jaringan Jemaah Islamiyah (JI) di wilayah Bekasi dan Jakarta.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 11 Sep 2021, 12:05 WIB
Polisi bersenjata lengkap mengawal sejumlah terduga teroris untuk dihadirkan dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (17/5/2019). Sepanjang bulan Mei 2019, tim Densus 88 Antiteror telah menangkap sebanyak 29 terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap empat terduga teroris jaringan Jemaah Islamiyah (JI) di wilayah Bekasi dan Jakarta. Salah satunya berinisial SH yang diamankan di Grogol, Petamburan dan merupakan dewan syuro atau penasihat JI.

"SH salah satu anggota Dewan Syuro Jamaah Islamiyah pernah mengikuti pelatihan militer di Moro, Filipina Selatan," tutur Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Sabtu (11/9/2021).

Menurut dia, SH terlibat dalam pemberian infaq kepada terduga teroris Patria dan Sholeh Habib pada 2013-2015 sebesar Rp 40 juta. Keduanya telah diamankan dalam operasi penangkapan yang lalu.

"SH juga merupakan anggota Pembina Perisai pada tahun 2017," kata Aswin soal kasus teroris itu.

Pembina Perisai diketahui merupakan sayap organisasi JI di bidang advokasi.

 

 


Peran Lain

Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 4 terduga teroris pada Jumat, 10 September 2021. Mereka ditangkap di Jakarta Barat dan Bekasi.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengungkapkan SH pernah ditangkap pada 2004 karena menyembunyikan Ali Gufron alias Muklas. Ali Gufron merupakan teroris yang menjadi tersangka bom malam natal pada 2000 lalu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya