Proyek Lelang Scrap PT SBI Pabrik Tuban Menuai Protes, Ada Apa?

Demo dipicu karena proyek lelang scrap (material bekas) besi dan karet dari kegiatan overhaul di perusahaan semen tersebut diduga bermasalah. .

oleh Ahmad Adirin diperbarui 12 Sep 2021, 14:20 WIB
Massa aksi ketika menyampaikan aspirasinya di PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Pabrik Tuban. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Tuban - Puluhan masyarakat dan pengusaha ring 1 perusahaan berdemontrasi di PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Pabrik Tuban, tepatnya di Desa Merkawang, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (10/9/2021).

Aksi demo dipicu karena proyek lelang scrap (material bekas) besi dan karet dari kegiatan overhaul di perusahaan semen tersebut diduga bermasalah.

“Panitia lelang kita anggap tidak transparan, Kami menolak keputusan panitia atas dimenangkan PT. Bangun Sejahtera,” ungkap orasi massa aksi.

Massa aksi juga menuding ada beberapa orang dalam PT SBI (dulunya Holcim, red) ikut bermain dalam proses lelang scrap besi dan karet tersebut. Yakni, diduga proyek tersebut sengaja dimenangkan PT Bangun Sejahtera dengan nilai lelang sekitar Rp 1,4 miliar.

“Kami menduga meskipun bukti belum cukup, ada pihak dalam ikut bermain,” ungkap Puji Harto Korlap aksi dilokasi kejadian.

Menurutnya, jika pemenang lelang adalah PT Bangun Sejahtera. Maka, bisa dipastikan situasi di bawah tidak kondusif karena diduga sudah ada pengondisian fee (biaya) di luar sebelum diputuskan sebagai pemenang lelang.

“Saya yakin tidak akan kondusif (PT Bangun Sejahtera dimenangkan, red). Padahal salah satu persyaratan adalah kondusif,” ungkapnya.

Pihak PT SBI Pabrik Tuban menepis tuduhan massa aksi jika dikatakan tidak transparan. Sebab, semua proses lelang di lakukan secara transparan atau terbuka.

“Pelaksanaan lelang scrap besi dan karet dari kegiatan overhaul di SBI Pabrik Tuban telah dilakukan secara terbuka,” ungkap Agita Offi Riani, Corporate Communications East Java & East Indonesia PT Solusi Bangun Indonesia Tbk.

Menurutnya, pihak PT SBI Pabrik Tuban telah melakukan Sosialisasi Prosedur Penjualan Scrap Tahun 2020 dengan nomor: 156-N/PROC/PR/VIII/2020 dengan mengundang 53 Pengusaha Ring 1, Pada tanggal 13 Agustus 2020. Sesuai dengan prosedur tersebut, setiap perusahaan yang terdaftar sebagai peserta lelang diwajibkan untuk memenuhi persyaratan lolos kualifikasi Contractor Safety Management System (CSMS).

“SBI Pabrik Tuban memberikan pendampingan kepada Pengusaha Ring 1 untuk dapat memenuhi persyaratan CSMS tersebut. Perkumpulan Pengusaha Ring 1 telah menyetujui penerapan CSMS pada lelang scrap sebagaimana tertuang pada kesepakatan bersama tanggal 16 Agustus 2021,” terang Offi panggilan akrab Agita Offi Riani.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dilakukan Terbuka

Ia menerangkan pelaksanaan lelang scrap besi dan karet dari kegiatan overhaul di SBI Pabrik Tuban telah dilakukan secara terbuka dimulai pada tanggal 23 Agustus 2021 dengan mengundang 53 Pengusaha Ring 1 melalui surat elektronik. Seleksi administrasi dilakukan hingga tanggal 27 Agustus 2021.

Setelah itu pada tanggal 2 September 2021 dilakukan aanwizjing dan survey lokasi dengan mengundang 3 Pengusaha Ring 1 yang lolos seleksi administrasi. Yaitu CV Bangun Sejahtera, CV Sinar Bumi Ronggolawe dan PT Artomoro.

“Tanggal 3 September 2021 dilakukan pembukaan penawaran,” jelas Offi.

Lalu keputusan pemenang lelang ditentukan berdasarkan penawaran dengan harga tertinggi dan dimenangkan oleh CV Bangun Sejahtera. Hal ini telah disetujui manajemen SBI Pabrik Tuban.

“Semua dilakukan secara transparan/ lelang terbuka,” terangnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya