Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan seiring dengan pemberian vaksin Covid-19 kepada pelajar. Untuk itu, dia memperbolehkan semua sekolah menggelar pembelajaran tatap muka asal memenuhi sejumlah persyaratan yang ditetapkan.
Advertisement
Muhadjir menegaskan pemerintah daerah harus menyadari bahwa pembelajaran tatap muka tidak bisa ditunda-tunda.
"Kasihan anak-anak tidak kenal lagi sekolahnya. Jangan-jangan masuk pertama tidak kenal gurunya, nanti terjadi yang namnya 'learning loss' atau kehilangan kesempatan belajar itu yang paling berbahaya," kata Muhadjir di Jawa Tengah, Sabtu (11/9/2021).
Muhadjir mengatakan, kehilangan kesempatan belajar para siswa sama bahayanya dengan virus Covid-19. Sebab, menyangkut masa depan bangsa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kudus Harjuna Widada mengakui semua sekolah tingkat TK, SD dan SMP di Kudus sudah menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas.
"Kami juga sudah menetapkan standar operasional prosedurnya, termasuk kepatuhan terhadap protokol kesehatannya mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Saat selesai sekolah lebih baik di rumah untuk mengurangi aktivitas yang tidak penting," ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Disiplin Prokes
Meskipun sebagian besar siswa kelas IX SMP di Kabupaten Kudus sudah mengikuti vaksinasi, kata dia, kedisiplinan menjaga protokol kesehatan tetap harus dijaga sebagai upaya menghindari penularan virus corona, terutama di sekolah agar tidak muncul klaster Covid-19.
Untuk pelaksanaan vaksinasinya baru fokus kelas IX, setelahnya dan tersedia vaksin baru menyasar siswa kelas VIII, kemudian siswa kelas VII.
Advertisement