Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin ingin tidur malam yang lelap dan tidak terganggu oleh suara apapun sehingga rutin memasang penyumbat telinga saat tidur.
Kenyataannya, kebisingan lingkungan memang merupakan penyebab utama dari gangguan tidur, seperti dikutip dari sebuah studi yang dirilis Desember 2014 di Sleep Science. Terlebih kurang tidur dikaitkan dengan risiko obesitas dan diabetes yang lebih besar, tekanan darah tinggi, kekebalan yang terganggu, dan penyakit kardiovaskular. Selain itu juga terkait dengan kecemasan, depresi, dan penyalahgunaan zat.
Baca Juga
Advertisement
Studi tersebut juga menyebutkan kalau kebisingan malam terkait dengan kantuk di siang hari, penurunan kesejahteraan, gangguan kinerja kognitif, dan lekas marah. Maka memang lebih baik menghindari semua gangguan tidur yang disebabkan oleh kebisingan lingkungan. Apalagi menurut sebuah penelitian yang dirilis September 2017 di Journal of Sleep Research menemukan bahwa penutup telinga memiliki efek positif pada kualitas tidur untuk pasien di ICU.
Namun menurut para ahli, ada beberapa kesalahan penggunaan penyumbat telinga yang berakhir membahayakan telinga.
Dilansir dari Livestrong, berikut 4 kesalahan yang dapat membahayakan kesehatan telinga Anda:
1. Memasukkannya Terlalu Dalam
Biasanya ditandai dengan telinga yang berair, yang artinya penyumbat telinga Anda bergesekan dengan bagian tulang saluran telinga Anda. "Ketika sesuatu menyentuh bagian yang lebih dalam dari saluran telinga, itu cukup menyakitkan," kata ahli saraf Elina Kari, MD , asisten profesor bedah di UC San Diego Health. Jadi pastikan memasang penyumbat telinga hanya sejauh sepertiga pertama kanal.
Untuk memastikan Anda tidak memasukkannya terlalu dalam, Dr. Kari memberi tips batasan kedalamannya yaitu Anda harus bisa meraih penyumbat telinga yang sudah masuk dengan dua jari.
2. Memilih Lilin atau Penyumbat Telinga Silikon
Sebaiknya mungkin Anda menghindari penyumbat telinga yang dapat dibentuk dan seperti dempul ini. "Jika Anda memasukkan terlalu banyak ke dalam saluran telinga Anda, bisa sangat menyakitkan untuk mengeluarkannya. Selain itu, mereka mungkin terputus dan terjebak di dalam," kata Dr. Kari.
Advertisement
3. Menggunakan Penyumbat Telinga Sebelum Membersihkan Kotoran Telinga
Saluran telinga Anda dirancang untuk mengeluarkan kotoran telinga secara alami. Tapi jika penyumbat telinga menghalangi jalan keluarnya, tentu kotoran tidak bisa keluar. "Faktanya, penyumbat telinga dapat mendorong kotoran lebih jauh dan bahkan menyebabkan impaksi," kata Dr. Kari.
Terlebih lagi, menurut pedoman praktik klinis Januari 2017 dari American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, penyumbat telinga sebenarnya dapat merangsang kelenjar serumen (yang membuat kotoran telinga). Artinya, penggunaannya justru memperparah produksi kotoran telinga, yang disebut para ahli dengan memerah susu secara mekanis.
Jadi, jika Anda mengalami sakit telinga, pendengaran berkurang, sensasi penuh di telinga, tinnitus (telinga berdenging) atau vertigo (pusing), temui dokter.
4. Mengeluarkannya Terlalu Cepat
"Jika penyumbat telinga Anda memiliki segel yang bagus dan rapat di sekitar lubang telinga Anda dan Anda melepasnya serampangan tanpa terlebih dulu merusak segelnya, itu dapat menyebabkan pendarahan mikro di pembuluh darah gendang telinga. Ini akan menyebabkan hematoma yang sangat kecil, atau memar, yang cukup menyakitkan, dan Anda mungkin kehilangan pendengaran untuk sementara," jelas Dr. Kari.
Meskipun biasanya hematomanya akan sembuh seiring waktu dengan sendirinya, namun beberapa ada yang berdampak parah hingga berpotensi melubangi gendang telinga, katanya.
Saran darinya, saat melepas penyumbat telinga, pegang salah satu ujungnya dengan jari Anda dan angkat perlahan. "Anda dapat mendengar udara masuk, dan begitu Anda merasakan pelepasan tekanan, cabut penutup telinga," kata Dr. Kari.
Infografis 3 Area Wajah Sering Disentuh Tangan Rentan Covid-19
Advertisement