FOTO: Potret Pekerja Pariwisata yang Bangkit Saat Pandemi

Pandemi Covid-19 yang membuat sektor pariwisata terpuruk sehingga ia hanya bekerja di rumah dengan gaji yang dipotong sebesar 80 persen membuatnya tidak patah semangat dan bangkit merintis penjualan kopi.

oleh Johan Fatzry diperbarui 12 Sep 2021, 13:30 WIB
Potret Pekerja Pariwisata yang Bangkit Saat Pandemi
Pandemi Covid-19 yang membuat sektor pariwisata terpuruk sehingga ia hanya bekerja di rumah dengan gaji yang dipotong sebesar 80 persen membuatnya tidak patah semangat dan bangkit merintis penjualan kopi.
Ibu Rythia (35) menggiling kopi yang sudah diroastingnya di rumahnya di Nusa Dua, Bali (7/9/2021). Pandemi Covid-19 yang membuat sektor pariwisata terpuruk sehingga ia bekerja di rumah dengan gaji dipotong 80 persen membuatnya tidak patah semangat dan merintis jual kopi. (merdeka.com/Arie Basuki)
Biji kopi yang sudah diroasting siap digiling Ibu Rythia di rumahnya di Nusa Dua, Bali (7/9/2021). Dengan kopi hasil petani wilayah Kintamani dan Pupuan Bali yang diolahnya, ia mampu menghasilkan pendapatan rata-rata 7 hingga 8 juta perbulan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Ibu Rythia (35) menggiling kopi yang sudah diroastingnya di rumahnya di Nusa Dua, Bali (7/9/2021). Dibandingkan gajinya sebagai pekerja sektor pariwisata yang dirumahkan saat ini hanya Rp 1 juta. (merdeka.com/Arie Basuki)
Ibu Rythia (35) memasukan biji kopi ke dalam plastik di rumahnya di Nusa Dua, Bali (7/9/2021). Pandemi Covid-19 yang membuat sektor pariwisata terpuruk sehingga ia bekerja di rumah dengan gaji dipotong 80 persen membuatnya tidak patah semangat dan merintis jual kopi. (merdeka.com/Arie Basuki)
Ibu Rythia (35) menimbang kopi untuk dipasarkan secara online di rumahnya di kawasan Nusa Dua, Bali (7/9/2021). Dengan kopi hasil petani wilayah Kintamani dan Pupuan Bali yang diolahnya, ia mampu menghasilkan pendapatan rata-rata 7 hingga 8 juta perbulan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Ibu Rythia (35) menimbang kopi untuk dipasarkan secara online di rumahnya di kawasan Nusa Dua, Bali (7/9/2021). Dibandingkan gajinya sebagai pekerja sektor pariwisata yang dirumahkan saat ini hanya Rp 1 juta. (merdeka.com/Arie Basuki)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya