Liputan6.com, Padang - Gempa bumi magnitudo 5,3 yang berasal di Samudra Hindia Pantai Barat Sumatera pada Minggu (12/9/2021) pukul 16.02 WIB akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa berpusat di 42 kilo meter arah Barat Daya Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada kedalaman 57 kilo meter.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Australia.
Baca Juga
Advertisement
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik mendatar," katanya melalui keterangan yang diterima Liputan6.com, Minggu (12/9/2021).
Gempa bumi juga dirasakan hingga beberapa kabupaten dan kota lainnya, seperti Bukittinggi, Payakumbuh, Solok Selatan, Pesisir Selatan.
Di daerah tersebut gempa terasa III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Getaran seakan truk berlalu. Kemudian di Padang dan Padang Panjang II-III MMI.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Gempa Terasa hingga Provinsi Tetangga
Tak hanya di Sumbar, gempa 5,3 skala richter ini juga berguncang hingga Muko-Muko dengan kekuatan II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," ujar Bambang.
Pihaknya juga menyebut dari hasil pemodelan, gempa ini tidak berpotensi tsunami. Karenanya, masyarakat diminta agar tak panik.
"Tetap tenang dan jangan terpengaruh oleh isu yang tak bisa dipertanggungjawabkan," ia menambahkan.
Sebelumnya, gempa ini membuat panik warga di Pariaman dan sejumlah daerah lainnya. Tak sedikit warga yang berhamburan ke luar rumah.
Salah seorang warga di Pariaman, Zahra mengatakan, gempa terasa cukup kuat, dan membuat panik sehingga berlarian ke luar rumah.
"Iya panik, langsung lari ke luar rumah," katanya kepada Liputan6.com, Minggu (12/9/2021).
Advertisement