Belajar Tatap Muka Terbatas di Karawang Digelar Bertahap

Untuk sekolah tingkat SMP, belajar tatap muka terbatas hanya digelar di wilayah perdesaan.

oleh Muhammad Ali diperbarui 13 Sep 2021, 03:26 WIB
Guru menyapa para siswa sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sebuah sekolah di Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/9/2021). Pemerintah kembali membuka sekolah di tengah pandemi COVID-19. (JUNI KRISWANTO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyatakan pembelajaran tatap muka terbatas yang dimulai pada 14 September 2021 akan dilakukan secara bertahap.

"Sekolah tatap muka digelar secara bertahap. Jadi di setiap kecamatan hanya ada 3-5 sekolah dasar saja yang tatap muka," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga setempat Asep Djunaedi, di Karawang, Minggu (12/9/2021).

Untuk sekolah tingkat SMP hanya digelar di wilayah perdesaan seperti di sekitar Kecamatan Pakisjaya, Tirtajaya, Jayakerta, Tempuran, Cilamaya, Banyusari, Pangkalan, dan Tegalwaru.

Ia menyampaikan agar masing-masing pihak sekolah yang akan menggelar sekolah tatap muka bisa segera berkoordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 setempat.

Hal tersebut harus dilakukan karena sekolah tatap muka diwajibkan mematuhi ketentuan protokol kesehatan.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua


50 Persen Siswa

Wawako Palembang Fitrianti Agustinda, saat mengunjungi SDN 72 Palembang Sumsel (Dok. Kominfo Palembang / Nefri Inge)

Siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka juga harus 50 persen di kelas. Jadi di setiap kelas itu maksimal hanya diikuti 20 siswa.

Artinya pihak sekolah juga memberlakukan shif agar tidak terlalu banyak siswa masing-masing kelas.

"Kita tetap perhatikan zona, ketika di wilayah itu zona merah maka sekolah tatap muka off dulu, kecuali di sekolah tersebut siswa-siswanya sudah divaksin lebih dari 70 persen, itu bisa, seperti Telukjambe satu Timur ya, SMP nya kan sudah 90 persen divaksin, meskipun kecamatannya zona merah, tapi masih bisa melaksanakan PTM terbatas," kata Asep.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya