Pertama Sejak Presiden Afghanistan Lengser, Menlu Qatar Temui PM Baru Taliban

Menlu Qatar telah menemui perdana menteri baru yang ditunjuk Taliban.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 13 Sep 2021, 07:33 WIB
Pejuang Taliban menguasai Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul, Afghanistan, Minggu (15/8/2021). Taliban menduduki Istana Kepresidenan Afghanistan dengan puluhan anggota bersenjatanya. (AP Photo/Zabi Karimi)

Liputan6.com, Kabul - Menteri luar negeri Qatar mengadakan pembicaraan dengan perdana menteri Afghanistan yang dikuasai Taliban pada Minggu (12/9), dalam kunjungan asing tingkat tertinggi ke Kabul sejak kelompok militan itu merebut ibukota bulan lalu.

Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani meminta para penguasa baru negara itu untuk "melibatkan semua pihak Afghanistan dalam rekonsiliasi nasional" ketika dia bertemu dengan Perdana Menteri Mullah Muhammad Hasan Akhund, kata kementerian luar negeri Qatar.

Melansir Channel News Asia, Senin (13/9/2021), Qatar dianggap sebagai salah satu negara dengan pengaruh paling besar atas Taliban dan memainkan peran penting dalam evakuasi udara besar-besaran yang dipimpin AS terhadap warganya sendiri, warga negara Barat lainnya, dan warga Afghanistan yang membantu negara-negara Barat.

Ibukota Qatar, Doha, juga menjadi tuan rumah kantor politik Taliban, yang mengawasi negosiasi dengan Amerika Serikat yang akhirnya mengarah pada penarikan pasukan AS dari Afghanistan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Diskusi Soal Teroris

Tentara Afghanistan dalam perang melawan Taliban (AP/Rahmat Gaul)

Sheikh Mohammed dan perdana menteri baru Akhund juga membahas "upaya bersama untuk memerangi organisasi teroris yang mengancam stabilitas Afghanistan", cara-cara untuk meningkatkan perdamaian di negara itu dan perjalanan yang aman bagi orang-orang, menurut kementerian Qatar.

Sheikh Mohammed bertemu dengan perdana menteri dan sejumlah menteri senior lainnya, kata seorang juru bicara Taliban.

"Pertemuan itu berfokus pada hubungan bilateral, bantuan kemanusiaan, pembangunan ekonomi dan interaksi dengan dunia," menurut Taliban.

Pertemuan pada Minggu (12/9) di istana presiden dihadiri oleh sejumlah menteri Afghanistan lainnya termasuk Wakil Perdana Menteri Abdul Salam Hanafi, Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi, Menteri Pertahanan Yaqoob Mujahid, Menteri Dalam Negeri Sirajuddin Haqqani dan kepala intelijen Abdul Haq Wasiq.

Taliban mengatakan kepemimpinan Imarah Islam, istilah yang digunakan oleh kelompok itu untuk menggambarkan tatanan baru di Afghanistan, berterima kasih kepada pemerintah Qatar karena mendukung rakyat Afghanistan.

Perjanjian Doha, yang ditandatangani oleh Amerika Serikat dan Taliban, adalah "pencapaian penting, semua pihak harus mematuhi implementasinya", tambah Taliban.

Sheikh Mohammed Qatar juga bertemu Abdullah Abdullah, seorang pejabat senior di pemerintahan Afghanistan sebelumnya, dan mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai, kata kementerian luar negeri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya