Kasus COVID-19 Naik, Singapura Tangguhkan Kunjungan ke Panti Jompo

Tidak boleh ada kunjungan ke panti jompo selama kasus COVID-19 Singapura naik

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 13 Sep 2021, 06:50 WIB
Para wisatawan mengunjungi Taman Merlion di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Liputan6.com, Singapura - Singapura untuk sementara waktu menangguhkan semua kunjungan langsung ke panti jompo setelah adanya peningkatan kasus COVID-19 di antara karyawan, lansia, dan pengunjung. Penangguhan diberlakukan pada Senin, 13 September 2021.

Dalam dua minggu terakhir, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) menemukan adanya 42 kasus COVID-19 di 18 panti jompo atau fasilitas perawatan manula.

"Dengan jumlah kasus yang diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa minggu mendatang, kami perlu mengambil tindakan lebih lanjut guna melindungi para lansia yang rentan dalam situasi ini," kata MOH dikutip dari situs Channel News Asia pada Senin, 13 September 2021.

Rencananya, lanjut MOH, penangguhan kunjungan ke panti jompo akan berlangsung selama empat minggu atau hingga 11 Oktober 2021.

"Penangguhan kunjungan sementara ini akan memberi kami waktu untuk mendorong lebih banyak lansia yang tidak divaksinasi untuk vaksinasi COVID-19, dan meluncurkan program vaksinasi booster untuk penghuni fasilitas perawatan lanjut usia," ujar MOH.

 


Vaksinasi COVID-19 untuk Penghuni Panti Jompo

Pada Jumat, 10 September 2021, MOH mengumumkan bahwa pada Selasa, 14 September 2021, seluruh penghuni fasilitas perawatan lansia atau panti jompo diundang untuk menerima suntikan vaksin COVID-19.

Undangan tersebut juga berlaku bagi lansia yang sudah melengkapi vaksinasi COVID-19 setidaknya enam bulan yang lalu.

 


Tes Cepat Antigen COVID-19 untuk Penghuni Panti Jompo

Lebih lanjut MOH mengatakan bahwa seluruh penghuni panti jompo akan lebih sering diuji dengan tes cepat antigen COVID-19 sebagai bagian dari upaya memerkuat testing (tes) dan tracing (pelacakan).

MOH juga mendorong keluarga dari para lansia untuk membujuk orang yang mereka cintai agar mau divaksinasi.

“Lansia yang tidak divaksinasi dapat menderita penyakit parah jika terinfeksi COVID-19," kata MOH.

"Penting juga bagi para lanjut usia yang divaksinasi untuk menerima vaksinasi booster ketika tersedia, untuk memastikan tingkat kekebalan yang tinggi dan perlindungan yang berkelanjutan dari penyakit parah," MOH menekankan.


Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya