Liputan6.com, Jakarta - Seperti fenomena rat king atau raja tikus yang aneh pada abad ke-16. Baru-baru ini ada petani Rusia menemukan lima ekor tikus kecil dengan ekor terikat dalam simpul raksasa. Fenomena ini menyebabkan para ilmuwan menggaruk-garuk kepala.
Disebut raja tikus karena beberapa ekor tikus akan terikat sangat erat sehingga manusia dewasa pun akan mengalami kesulitan untuk menguraikannya. Raja tikus telah dilaporkan berulang kali sejak abad ke-16, tetapi para ilmuwan belum memahami dengan baik bagaimana dan mengapa hal itu terjadi, atau bahkan itu adalah fenomena alam atau hanya tipuan yang dibuat oleh manusia.
Baca Juga
Advertisement
Raja tikus baru ditemukan pada ladang banjir di Rusia, hal ini membawa fenomena tersebut ke dalam perdebatan.
Alibulat Rasulov seorang petani Rusia sekaligus pemilik lahan pertanian di wilayah Stavropol mengatakan berbagi temuan yang tidak biasa di media sosial akhir bulan lalu. Dalam klip pendek, ia menampilkan lima tikus kecil dengan ekor yang kusut dalam simpul yang besar, dengan beberapa tikus yang hidup, dan beberapa tenggelam.
Rasulov tercengang dengan penemuan ini, sama seperti peneliti lain yang telah mengamati fenomena raja tikus selama bertahun-tahun. Rasulov berteori bahwa ibu tikus harus diamankan bersama, hal ini upaya untuk mencegah mereka jatuh ke air yang akan membanjiri rumah mereka.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Teori Menjelaskan Mengenai Raja Tikus
Fenomena raja tikus telah dipertanyakan beberapa kali, karena tidak ada tikus yang hidup dengan ekor terikat, hal ini telah dilaporkan di zaman modern yang membuat beberapa orang percaya bahwa itu hanyalah tipuan buatan manusia. Namun, fenomena yang sangat mirip telah diamati hewan pengerat ekor panjang lainnya, seperti tupai, beberapa diantaranya bahkan tertangkap kamera.
Beberapa teori yang menjelaskan mengenai fenomena raja tikus hampir tidak masuk akal. Teori yang paling banyak diterima bahwa, tikus lapangan hitam yang memiliki ekor sangat panjang dan hidup bersama ditempat yang sempit selama musim dingin, hal ini mungkin membuat ekornya bersentuhan dengan zat lengket atau beku (getah, sebum, urin, dll). Hal ini menyebabkan ekor menjadi saling menempel, dan tikus kemudian semakin terjerat ketika mereka mencoba melepaskan dirinya dengan menarik diri kearah yang berlawanan.
Saat ini, pendapat para ilmuwan dan sejarawan mengenai raja tikus beragam. Beberapa percaya, belitan ekos ini terjadi secara alami, sementara itu yang lain yakin bahwa hal ini hanyalah mitos yang diabadikan oleh contoh-contoh palsu.
Dilansir dari Oddity Central, Rasulov tidak akan melupakan manusia yang sudah mengabadikan jenis tipuan ini, baik di zaman kuno maupun modern. Tetapi pada saat yang sama, kejadian modern yang melibatkan hewan pengerat lain mengisyaratkan bahwa mungkin ada beberapa yang memiliki kebeneran.
Penulis : Alicia Salsabila
Advertisement