Liputan6.com, Tallahassee - Jutaan orang berhasil melarikan diri dari tempat tinggal mereka saat Badai Floyd bergerak melintasi Samudra Atlantik pada 14 September 1999. Beberapa hari berikuktnya, kematian demi kematian dicatat dari Bahama ke New England karena badai yang kuat itu.
Melansir dari laman History, Senin (13/9/2021), Badai Floyd dimulai sebagai badai tropis pada 7 September dan mencapai status topan 3 hari kemudian. Pada 12 September, anginnya mencapai 140 mil per jam saat badai mendekati Kepulauan Virgin dan Puerto Rico. Badai Floyd melewati pulau-pulau tersebut dengan meninggalkan kerusakan yang relatif kecil.
Baca Juga
Advertisement
Pada 14 September, Badai Floyd mendekati Bahama dan tampaknya bentrok dengan Florida tengah. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Walt Disney World tutup dan operasi NASA di Cape Canaveral ditutup untuk menyiapkan diri menghadapi badai yang akan datang.
Secara keseluruhan, ada sekitar 3 juta orang mengungsi dari rumah mereka. Sementara itu, Bahama terhindar dari badai secara langsung, meski mengalami kerugian jutaan dolar dan hanya 1 orang yang tewas.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Banjir Menyertai Badai
Badai Floyd yang mendapatkan kekuatan di atas perairan hangat Karibia, dikategorikan sebagai badai level 4 ketika menghantam pantai Florida dikeesokkan harinya.
Ternyata, California Utara lah yang menanggung beban Badai Floyd karena badai sampai langsung di wilayah Cape Fear negara bagian itu.
Hujan yang amat deras menyebabkan banjir yang berakhir dengan 56 orang tewas karena tenggelam dan 6.000 rumah hilang diterjang badai. Badai Floyd datang membawa hujan dan membanjiri sepanjang pesisir timur ke Connecticut.
Totalnya, ada 68 korban jiwa akibat Badai Floyd.
Reporter: Ielyfia Prasetio
Advertisement