Mimpi Erick Thohir Jadikan Pelindo Operator Pelabuhan Terbesar di Dunia

Menteri BUMN Erick Thohir resmi mengumumkan penggabungan empat BUMN pelabuhan.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Sep 2021, 13:40 WIB
Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir pastikan 1,5 juta tenaga kesehatan disuntik vaksin COVID-19 awal 2021 saat bertemu IDI di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/9/2020). (Dok Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi mengumumkan penggabungan empat BUMN pelabuhan. Keempat BUMN pelabuhan tersebut adalah PT Pelindo I (Persero), PT Pelindo II (Persero), PT Pelindo III (Persero), dan PT Pelindo IV (Persero). Dengan peleburan ini maka akan menjadi Pelabuhan Indonesia (Persero).

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, masih menunggu transformasi apa yang akan dilakukan usai peleburan empat BUMN ini. Tentunya, dia berhadap transformasi dilakukan Pelabuhan Indonesia (Persero) ini sesuai dengan diharapkan, menjadi pelabuhan peti kemas terbesar di dunia.

"Dan tentu kita kita sudah menunggu bagaimana transformasi yang ada di Pelindo setelah digabungkan. Bisa tidak Pelindo sesuai diharapkan peti kemas nomor delapan terbesar di dunia," ujarnya dalam Penandatanganan Perjanjian Pengalihan Saham dalam Rangka Pembentukan Holding Ultra Mikro, Senin (13/9/2021).

Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo memperkirakan, nilai aset PT Pelabuhan Indonesia akan mencapai Rp112 triliun. Integrasi Pelindo sendiri resmi diumumkan hari ini dan akan dilakukan mulai 1 Oktober 2021 mendatang.

"Total asetnya Rp112 triliun. Pelindo II menjadi leading sektor diharapkan Pelindo lainnya mencapai juga," kata Kartika saat konferensi pers, Rabu (1/9/2021).

Kartika mengungkapkan, merger ini sebetulnya merupakan rencana lama dan terwujud di periode saat ini. Di mana penggabungan ini baru akan dilakukan pada 1 Oktober 2021 mendatang.

"Kita berhasil menyatukan visi. Kita umumkan pada 1 Oktober 2021 nanti. Kita menunggu PP dasar dari penggabungan ini," katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Peningkatan Layanan

Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan impor barang dan jasa kontraksi -16,96 persen merosot dari kuartal II/2019 yang terkontraksi -6,84 persen yoy. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Dia berharap dengan penggabungan ini maka dapat menjadi roadmap secara terintegrasi. Kedua tidak kalah penting adalah masalah operasional, pelayanan, dan kecepatan bisa lebih terjaga di seluruh pelabuhan yang ada di Indonesia.

Selanjutnya, penggabungan ini juga diharapkan agar alokasi investasi daripada perusahaan ini bisa lebih optimal secara nasional. Serta diharapkan banyak kontribusi kepada ekonomi nasional.

"Nilai dari Pelindo meningkat di sisi lain peningkatan nilai ini memberikan lapangan kerja luas memberikan kemudahan layanan dan efisien menggunakan jasa pelabuhan," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya