Liputan6.com, Medan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menanggapi pernyataan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang menyebut Pemerintah Kota (Pemko) Medan kesulitan mendapatkan data soal Covid-19 dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut.
Gubernur Edy mengatakan, dirinya memerintahkan bahwa data tersebut dari bawah ke atas, bukan sebaliknya dari atas ke bawah. Karena Pemprov Sumut mengambil data dari bawah.
"Ya, nanti dikasih. Itu komunikasi saja yang belum tepat," kata Gubernur Edy, Senin (13/9/2021).
Baca Juga
Advertisement
Orang nomor satu di Sumut itu menegaskan, data penambahan kasus Covid-19 diambil dari tingkat daerah paling bawah. Dirinya menyarankan tidak seharusnya saling menyalahkan satu pihak.
"Pemprov ambil data dari tingkat desa, lingkungan, diakumulasikan di kesehatan tingkat kabupaten, Puskesmas, terus ke atas. Jangan asik salah sana sini. Akhirnya semua menjadi salah," sebutnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Menarik Berikut ini:
Adanya Perbedaan
Gubernur Sumut juga menjelaskan, terkait perbedaan data Covid-19 pada tingkat provinsi dengan nasional. Disebutkannya, pemerintah pusat menginginkan setiap orang melakukan Tes Swab PCR Antigen harus dimasukkan ke data Covid-19.
Tetapi di tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota data yang dimasukkan hanya berdasarkan Tes Swab PCR dari laboratorium.
"Jadi berbeda. Menurut orang di daerah kalau sudah di-antigen dan dinyatakan reaktif ditindaklanjuti dengan Swab PCR. Kalau ini dilaporkan, terus yang dilaporkan jadi ganda," jelasnya.
Gubernur Edy menuturkan, perbedaan data Covid-19 yang kerap terjadi bukan sebuah problem, namun yang terpenting adalah penurunan angka kasus Covid-19.
"Paling penting, kalian bisa merasakan sekarang ini dengan dua tiga minggu yang lalu. Kita berharap dari hari ke hari semakin berubah, semakin sedikit," terangnya.
Advertisement
Pernyataan Bobby Nasution
Wali Kota Medan, Bobby Nasution, pada Sabtu, 11 September 2021, mengatakan, Pemko Medan kesulitan untuk memadukan data Covid-19. Hal ini dikarenakan Pemprov Sumut tidak pernah membagikan data penambahan kasus positif baru yang didapat dari hasil input sejumlah rumah sakit dan klinik swasta.
"Belum semua data bisa kita input, karena terkendala dengan data yang langsung masuk ke Pemprov Sumut. Ketika kami minta data itu, sulitnya minta ampun," kata Bobby saat itu.