Wisata Pangandaran Penuh, Menko Luhut Minta Pemda Kendalikan

Menko Luhut mengatakan, peningkatan mobilitas memang terjadi setelah adanya pembukaan objek wisata. Khusus di Pantai Pangandaran, wisatawan berdatangan dari berbagai kawasan.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Sep 2021, 20:31 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Uji Coba Protokol Kesehatan pada Sektor Industri Esensial dan Domestik bersama sejumlah menteri, kepala daerah, dan elemen terkait secara virtual di Jakarta, Rabu (18/08/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memperingatkan pemerintah daerah untuk tetap waspada dan jangan terlena meskipun PPKM dilonggarkan.  Saat ini terdapat beberapa pelanggaran yang terjadi di tengah pelonggaran tersebut. 

Luhut menjelaskan, tingkat keterisian atau okupansi hotel meningkat di beberapa daerah beberapa hari terakhir. Ia mencontohkan dengan kawasan wisata Pangandaran, Jawa Barat.

"Tingkat okupansi hotel mendekati penuh, ini berlawanan dengan kapasitas yang diperbolehkan. Untuk itu, pemerintah meminta pemda memahami kondisi ini agar bisa mengendalikan," katanya, Senin (13/9/2021).

Menko Luhut mengatakan, peningkatan mobilitas memang terjadi setelah adanya pembukaan objek wisata. Khusus di Pantai Pangandaran, wisatawan berdatangan dari berbagai kawasan.

"Di.beberapa wilayah terjadi peningkatan mobilitas yang cukup masif. Utamanya terjadi beberapa lokasi wisata seperti Pantai Pangandaran yang dipenuhi pengunjung dari Bandung Raya, Tasikmalaya, Jabodetabek," katanya.

Kondisi tersebut, kata Menko Luhut, berpotensi menaikkan kembali kasus positif yang sempat landai dalam beberapa minggu belakangan. Apalagi diperparah oleh longgarnya pengawasan oleh pemerintah.

"Berpotensi untuk terjadi penyebaran kasus impor di lokasi tersebut. Hal tersebut diperparah oleh lemahnya pengawasan protokol kesehatan, jadi prokes masih banyak dilanggar," jelasnya. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kondisi Bali

Sementara itu, di wilayah lain seperti Bali penggunaan masker terus dilakukan namun masih ada sejumlah peningkatan kasus. Hal tersebut, akibat dari perayaan hari raya agama yang dilakukan secara bersama sama dengan jumlah peserta banyak.

"Di Bali 95 persen penggunaan masker tapi masih ada perayaan agama yang berlebihan yang seharusnya bisa dikontrol pesertanya," tandas Menko Luhut.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya