Kasus Aktif Covid-19 di Luar Jawa-Bali Beri Kontribusi 59,4 Persen

Di Sumatera, total kesembuhan atau recovery rate covid-19 mencapai 91,66 persen. Lalu tingkat kematian atau confirm fatality rate sebesar 3,45 persen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Sep 2021, 20:58 WIB
Petugas mengecek kartu vaksinpengunjung di mal kuningan city, Jakarta, Selasa (10/8/2021). Perpanjangan PPKM Level 4 di mal pengunjung diwajibkan mematuhi protokol kesehatan, melakukan scan barcode aplikasi Pedulilindungi dan memperlihatkan sertifikat vaksin COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, kasus aktif Covid-19 di luar Jawa-Bali hingga 12 September 2021 memberikan kontribusi 59,46 persen di lingkup nasional.

"Dapat kami sampaikan, khusus untuk luar Jawa-Bali, kasus nasional per 12 september kemarin berkontribusi terhadap kasus aktif Covid-19 sebesar 59,46 persen," terang Airlangga, Senin (13/9/2021).

Jika dilihat di Sumatera, ia memaparkan, total kesembuhan atau recovery rate mencapai 91,66 persen. Lalu tingkat kematian atau confirm fatality rate sebesar 3,45 persen, dan kasus aktifnya pada kurun waktu 9-12 September 2021 turun 68,30 persen.

Kemudian Nusa Tenggara, dengan tingkat kesembuhan 95,03 persen, confirm fatality rate 2,29 persen, dan kasus aktif per 9-12 September turun 81,66 persen.

Sementara di Kalimantan recovery rate mencapai 93,21 persen, dengan tingkat kematian 3,13 persen dan kasus positif dari 9-12 September turun 74 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sulawesi, Maluku, dan Papua

Demikian pula untuk Maluku-Papua, kasus kesembuhan sebesar 84,29 persen, confirm fatality rate 1,56 persen, dan penurunan per 9-12 September minus 38,07 persen.

Sedangkan di Sulawesi kasus konfirmasi sembuhnya mencapai 93,54 persen, dengan tingkat kematian 2,58 persen dan kasus positif Covid-19 turun hingga 73,9 persen.

"Kalau kita lihat, kita ada data-data yang harus diperbaharui, terutama di luar Jawa-Bali karena sudah ada kasus yang lebih 21 hari. Dan ini memang bapak Presiden meminta agar segera data-data di-cleansing," ujar Airlangga.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya