Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 telah berlangsung hampir dua tahun. Situasi ini mendorong banyak orang lebih memperhatikan kesehatan, termasuk kondisi udara di sekitar hingga memutuskan menggunakan air purifier atau pembersih udara.
Produk dari berbagai brand cukup laris manis di pasaran. Lewat inovasi tersebut, produsen ingin menawarkan suatu alat yang mampu membantu mengurangi risiko infeksi Covid-19 di rumah.
Baca Juga
Advertisement
Apalagi, selama pandemi orang lebih banyak berada di dalam rumah. Sementara, rumah dirancang untuk memberi perlindungan bagi penghuninya. Jadi, Anda mungkin terpapar banyak partikel dan polutan dalam ruangan yang dapat menyebabkan atau memperburuk penyakit yang menyerang paru-paru.
Terlepas dari janji mereka, apakah pembersih udara merupakan solusi yang andal untuk menghilangkan polutan dalam ruangan? Jawaban singkatnya adalah ya, sampai taraf tertentu.
Lalu, apa itu air purifier? Merujuk kamus Merriam-Webster, air purifier adalah perangkat untuk menghilangkan partikel yang mencemari, seperti debu, serbuk sari, dan bulu dari udara. Pembersih udara berguna untuk menghilangkan debu dan asap dari udara tanpa menghasilkan ozon.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cara Kerja Pembersih Udara
Air purifier pada dasarnya bekerja dengan membersihkan udara, yang mungkin termasuk polutan, alergen, dan racun. Mereka adalah kebalikan dari diffusers dan pelembab minyak esensial, yang menambahkan partikel ke udara dalam ruangan, seperti dikutip dari laman Healthline, Senin, 13 September 2021.
Pembersih udara juga bertindak berbeda dari filter. Meskipun filter hanya menghilangkan partikel, pemurni udara juga dapat membersihkannya.
Partikel yang tepat dihilangkan melalui pembersih udara pada akhirnya tergantung pada jenis yang Anda pilih. Versi tertentu dibuat dengan filter untuk menjebak partikel saat udara mengalir melaluinya, sementara versi lain dapat menetralkan partikel lain di udara tanpa menyaringnya terlebih dahulu.
Pilihan lainnya adalah pembersih udara yang memancarkan ion negatif, yang membantu menarik partikel ion positif di udara sehingga mereka dinetralkan. Kelemahan dari opsi ini adalah kemungkinan emisi ozon. Pembersih udara dapat membantu membersihkan ruang udara dalam ruangan. Alat itu cenderung bekerja lebih efektif bila dikombinasikan dengan filter.
Ada juga ukuran pembersih yang perlu dipertimbangkan. Sistem yang lebih besar sangat ideal jika Anda mencoba mendapatkan udara yang lebih bersih untuk seluruh rumah Anda. Jika tidak, Anda mungkin memerlukan beberapa pembersih yang lebih kecil atau portabel untuk setiap ruangan.
Advertisement
Tidak Cukup Hanya Air Purifier
Meski telah menggunakan air purifier, bukan berarti persoalan partikel berbahaya yang berada di rumah Anda selesai. Ada beberapa hal yang juga perlu dilakukan. Berikut beberapa di antaranya, bersihkan permadani, karpet, dan furnitur kain sesering mungkin. Minimal, bersihkan ruang ini seminggu sekali dengan penyedot debu filter HEPA.
Selain itu, ganti karpet dengan lantai vinil atau kayu keras jika alergi parah. Bersihkan tempat tidur dengan uap panas seminggu sekali. Sering memandikan hewan peliharaan. Jika Anda alergi terhadap bulu binatang, cobalah untuk menghindari tidur dengan hewan peliharaan Anda.
Pastikan rumah Anda memiliki kelembapan yang tepat sehingga cukup rendah untuk mencegah tungau debu dan jamur. Jangan pernah merokok di dalam rumah.
Anda juga perlu memberi ventilasi pada rumah Anda dengan membuka jendela dan menyalakan kipas, jika perlu menggunakan bahan kimia yang lebih keras. Ganti filter udara HVAC setiap 30 hingga 90 hari. Anda perlu memastikan untuk beralih ke produk pembersih udara yang tidak beracun.
Infografis 3 Pertimbangan Sebelum Beraktivitas di Luar Rumah Saat Pandemi Covid-19
Advertisement