Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan sembilan emiten baru dari berbagai sektor. Namun demikian, gerak saham beberapa emiten tersebut justru loyo usai mencatatkan saham perdana.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai saham-saham yang baru saja melantai di Bursa menarik untuk dicermati.
Advertisement
"Sebenarnya semuanya menarik untuk dicermati. Apalagi saham-saham ini masih pada new comer semua. Bisa menjadi pertimbangan para pelaku pasar untuk menilai dan membandingkan kinerjanya dengan emiten yang sudah ada. Apalagi untuk emiten yang secara sektor sudah eksis,” ujar dia kepada Liputan6.com, ditulis Selasa (14/9/2021).
Sementara untuk emiten baru yang sahamnya anjlok, Reza menilai hal itu lantaran ada aksi ambil untung oleh pelaku pasar. Selain terpengaruh pasar karena memang tercatat sebagai perusahaan baru di BEI.
“Selain karena terpengaruh dari pasar juga karena saham-saham tersebut kan masih baru listing. Jadi biasanya momen IPO sering dijadikan profit taking bagi pelaku pasar,” ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham Sembilan Emiten Baru
Pada Senin, 6 September 2021, ada PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) yang bergerak pada sektor Industrials dengan sub sektor Industrial Goods dan industry Machinery dengan sub industri Industrial Machinery and Components.
Serta PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) yang bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan sub sektor Food & Beverage dan industri Agricultural Products dengan sub industri Plantations & Crops. Pada debutnya, saham GPSO ditutup naik 62 poin (34,44 persen) ke level 242.
Sementara pada hari berikutnya GPSO terus amblas, dan ditutup minus 14 poin (6,93 persen) pada Jumat. Pada perdagangan Senin, 13 September 2021 GPSO berhasil naik 4 poin (2,13 persen) ke level 192.
Berbeda, OILS justru terus mengalami kenaikan. Saat debutnya, OILS ditutup menguat 66 poin (24,44 persen) ke level 336. Itu berlanjut pada beberapa hari berikutnya dengan kenaikan di kisaran 24-25 persen.
Namun, pada Jumat, 10 September 2021, saham OILS turun 45 poin (6,87 persen). Pada Senin, 13 September 2021, OILS ditutup melemah 40 poin (6,55 persen) ke level 570. Selama periode 6-10 September 2021, saham OILS sudah naik 125,93 persen.
Advertisement
5 Emiten Catatkan Saham di BEI
Pada Rabu, 8 September 2021, ada lima emiten sekaligus yang debut di Bursa. Pertama, ada PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS) yang bergerak di sektor Technology dengan sub sektor Software & IT Services, serta industri dan sub industri Software.
Sejak mencatatkan saham di BEI, saham RUNS terus mengalami kenaikan secara konsisten. Pada perdagangan Senin, 13 September 2021, RUNS ditutup naik 32 poin (31,65 persen) ke level 366.
Kemudian PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT), bergerak di sektor dan sub sektor Basic Materials, serta industri dan sub industri Construction Materials. CMNT ditutup menguat 170 poin (25 persen) ke level 850 pada debutnya.
Gerak saham mulai melemah sejak Jumat, dan pada Senin, 13 September 2021 CMNT ditutup minus 15 poin (1,82 persen) ke level 805.
PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK), bergerak pada sektor Healthcare dengan sub sektor Healthcare Equipment & Providers, industri dan sub industri Healthcare Providers. Saham RSGK terpantau menguat hanya saat debutnya, yakni dengan kenaikan 430 pon (25 persen) ke level 2.150.
Setelahnya, saham RSGK terus merosot. Pada Senin, 13 September 2021, saham RSGK ditutup minus 90 poin (4,65 persen) ke level 1.845.
Sementara PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) yang bergerak di sektor serta sub sektor Basic Materials dan industri Chemicals, sub industri Basic Chemicals terus naik.
Pada debutnya, saham SBMA ditutup naik 62 poin (34,44 persen) ke level 242. Setelahnya saham SBMA terus naik di kisaran 24 persen hingga perdagangan Senin, 13 September 2021. Saham SBMA ditutup naik 94 poin (25 persen) ke level 470.
Berbanding terbaik, saham PT GTS Internasional Tbk (GTSI), perusahaan yang bergerak pada sektor Energy dengan sub sektor Oil, Gas, and Coal, dengan kategori industri dari Perusahaan adalah Oil & Gas dan sub industri Oil & Gas Storage & Distribution, bertengger di zona merah sejak debutnya.
Saham GTSI ditutup minus 7 poin (7 persen) ke level 93 pada hari pertama diperdagangkan, dan terus merosot setelahnya. Pada Senin, 13 September 2021 GTSI ditutup stagnan di level 81.
Gerak Saham IDEA
Terakhir, yakni PT IDeA Indonesia Akademi Tbk (IDEA) yang debut pada Kamis, 9 September 2021, dan menjadi emiten ke-38 yang melantai di BEI pada 2021
Perusahaan bergerak di bidang akademi pendidikan dan pelatihan perhotelan, kapal pesiar, tata boga dan restoran berbasis industri serta layanan jasa hotel, restoran dan manajemen operator hotel edukatif.
Saham IDEA terpantau mengalami kenaikan sebesar 14 poin (10 persen) ke level 154 pada saat debut. Pada perdagangan Senin, 13 September 2021, saham IDEA amblas 16 poin (9,47 persen) ke level 153.
Advertisement